Dewi, Dewi (2022) Unsur-unsur Sastra dalam Syair Imam Syafi’i. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Preview |
Text (Full text)
17.1500.007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
Ilmu atau sastra ilmiah ini muncul pada saat orang mempertanyakan hakikat karya sastra. Ilmu sastra lahir setelah karya sastra. Karya sastra dapat diciptakan untuk menikmati dan setiap penulis memiliki cara mengemukakan gagasan dan menggambarkan karya sastranya sebagai sarana untuk memahami makna dan konsep yang ada dalam benak sih penutur. Adapun metode yang digunakan yaitu mengungkap disilpin ilmu. Dalam karya sastra Arab yang terdapat dalam sebuah karya sastra yaitu syair-syair Imam Syafi’i yaitu syair Imam Syafi’i yang dikumpulkan menjadi satu buku dengan tema, yaitu kematian, ketuhanaan dan menuntut ilmu. Dalam karakteristik syairnya yaitu syair klasik, didalamnya dapat kita ambil nasehat dan hikmahnya. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan datanya dimulai dari membaca dan mengulang-ulang tentang sastra yang diteliti, memahami isi-isi sastra yang diteliti, mencari buku-buku yang menyangkut judul penelitian untuk dijadikan referensi, mengambil beberapa sastra yang terdapat dalam unsur sastra”Imam Syafi’i” dan menganalisa yang mana terdapat unsur sastra dengan memgunakan metode kualitatif deskripstif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Unsur-unsur Sastra dalam syair Imam Syafi’i dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memahami syair-syair Imam syafi’i. Kebenaran Rasa (Shidq al-Shidq Athifah) Maksudnya rasa itu timbul dengan sebenarnya, tidak dibuat-buat sehingga rasa tersebut dapat memberikan nilai yang kekal dalam sebuah karya sastra. Quwah al-Athifah, rasa tenang (hadi’) itu lebih berpotensi memberikan pengaruh kepada pembaca. Tanawu al-Athifah, Ragam rasa adalah kemampuan sastrawan dalam mentraformasikan kesan-kesan rasa yang beraneka ragam dalam jika pembaca, seperti rasa cinta, rasa semangat, rasa kagum, rasa simpati, rasa bangga, dan sebagainya, Rasa sastra semacam ini merupakan bakat yang tidak banyak dimilki oleh sastrawan. Tsabat al-Athifah, Kelanggenggan rasa pada diri seorang sastrawan atau penyair selama ia berkarya.Hal ini dimaksudkan agar rasa tersebut kuat berpengaruh pada hasil karyanya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Unsur-unsur, Sastra, Syair Imam Syafi’i |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2003 Language Studies > 200318 Middle Eastern Languages |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Bahasa dan Sastra Arab |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 01:09 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 01:09 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/3602 |
Actions (login required)
View Item |