Fitriani, Fitriani (2021) Studi Kritis Perspektif Dakwah Terhadap Tradisi Manre Sipulung Di Bulu Arawa Desa Kupa Kabupaten Barru. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Sampul dan Abstrak]
Preview
Text (Sampul dan Abstrak)
16.3300.022 Sampul dan Abstrak.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
16.3300.022 BAB 1.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB 2]
Preview
Text (BAB 2)
16.3300.022 BAB 2.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of BAB 3]
Preview
Text (BAB 3)
16.3300.022 BAB 3.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB 4]
Preview
Text (BAB 4)
16.3300.022 BAB 4.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
16.3300.022 BAB 5.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka dan Lampiran]
Preview
Text (Daftar Pustaka dan Lampiran)
16.3300.022 Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Ritual tadisi Manre Sipulung Di Bulu Arawa Desa Kupa merupakan tradisi yang sudah ada sejak dahulu dari jaman nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun. Tradisi ini berarti makan bersama di sebuah tempat di gunung Arawa (nama sebuah gunung) yang merupakan tempat tinggal semula sebelum masyarakat desa Kupa menetap di perkampungan, dilaksanakan sekali dalam setahun di hari jumat setelah perayaan hari raya idul adha. Layaknya mudik, tradisi ini juga dimaknai dengan berkunjung ketempat tinggal kita (Bulu Arawa). Karena sejatinya sebagian dari masyarkat Desa Kupa bukanlah penduduk asli melainkan pendatang dari gunung atau dalam bahasa Bugis to’pabbulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pelaksanaannya dari tradisi Manre Sipulung Di Bulu Arawa, perspektif dakwah serta tinjaun dakwah (studi kritis) terhadap tradisi Manre Sipulung Di Bulu Arawa Desa Kupa. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi di lingkungan desa Kupa serta tempat (Bulu Arawa) berlangsungnya ritual tradisi. Hasil dari penelitian ini (1) bahwa tradisi ini memiliki tiga tahapan yaitu: pertama, persiapan pelaksanaan merupakan pusat dari terlaksananya ritual tradisi. Kedua, pra-prosesi ritual tradisi, terjadi dihari yang sama tapi, di waktu yang berbeda, pra-prosesi ini terjadi di pagi menjelang siang hari di mana orang-orang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, seperti membuat tempat, mempersiapkan makanan dan sebagainya. Ketiga, tahap pelaksanan dimana tetua adat atau sandro dan perangkat pelaksana melakukan serangkaian ritual mulai dari ma’cera (mendarahi), mengitari tempat pelaksana sebanyak tiga kali, dan yang terakhir berdoa memanjatkan rasa syukur sebelum menyantap makanan yang telah di siapkan. (2) dalam perspektif dakwah mengandung beberapa nilai Islam diantaranya Sipakalebbi (saling menghormati) dan sipakainge (saling mengingatkan), dua nilai terakhir merupakan unsur utama dalam upaya menopang terwujudnya sifat atau nilai sipakatau. Dua sifat ini tidak dapat berdiri sendiri karena tanpa sikap saling mengingatkan tentu sikap saling menghargai tidak dapat diwujudkan, dan lebih berbahaya lagi jika menasihati tanpa adanya sikap menghargai maka kebaikan yang diharapkan akan berbuah bencana. (3) yang terakhir adalah tinjauannya, yang dimana dalam tradisi ini yang penulis tinjau ialah persepsi masyarakat terkait tujuan akan dilaksanakannya ritual tradisi Manre Sipulung Di Bulu Arawa ini yang mana masih ada beberapa masyarakat yang mempercayai maccera sebagai media dalam mendapat keselematan atau dijauhkan dari berbagai penyakit atau musibah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Dakwah, Manre Sipulung, Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Manajemen Dakwah
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 05 Jul 2021 08:51
Last Modified: 05 Jul 2021 08:51
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/2433

Actions (login required)

View Item View Item