Ikhsan, Mafthu (2024) Dekonstruksi Nilai Pangadereng Dalam Menjaga Harmonisasi Keluarga Di Kabupuaten Wajo. Masters thesis, IAIN Parepare.
Text
2220203874130004.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (12MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang Dekonstruksi Nilai Pangadereng Dalam Menjaga Harmonisasi Keluarga Di Kabupuaten Wajo, dengan sub masalah: 1). Pemahaman masyarakat Kabupaten Wajo tentang lima pangadereng (Ade’, bicara, rapang, wari, dan sara’)?. 2). Dekonstruksi Nilai Pangadereng Dalam Menjaga Harmonisasi Keluarga Di Kabupuaten Wajo?. 3). Analisis teori Urf terkait Dekonstruksi Nilai Pangadereng Dalam Merawat Harmonisasi Keluarga Di Kabupuaten Wajo. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) yang menggambarkan data-data yang diperoleh di lapangan berkaitan dengan dekonstruksi nilai pangadereng dalam menjaga harmonisasi di kabupaten Wajo. Penlitian ini menggunakan pendekatan normatif dan sosiologis berupa pertanyaan tertulis dan maupun lisan dari budayawan wajo, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Pemahaman masyarakat Wajo tentang pangadereng dan unsur-unsurnya ialah sebagian masyarakat Wajo hanya memahami pangadereng secara umum, sebagian masyarakat Wajo tidak memahami unsur-unsur pangadereng yaitu ade’, wari, bicara, rapang dan sara’, sebagian masyarakat Wajo mengetahui pangadereng dari apa yang mereka dengar oleh orang tua dahulu sebagian masyarakat Wajo tidak mampu mendefinisikan pangadereng dan unsur-unsurnya. 2) Dekonstruksi (perubahan nilai) dari pappasseng (pesan orang tua dahulu) telah banyak bergeser dari ingatan masyarakat dan berkaitan dengan banyaknya perceraian di kabupaten Wajo karena penerapan makna nilai pangadereng personal sangat minim bahkan sudah hilang dari sebagian masyarakat Wajo. Oleh karena itu untuk merawat harmonisasi keluarga maka harus ditumbuhkan kembali nilai pangadereng dalam konteks berumah tangga agar meminimalisir terjadinya perceraian. 3) Analisis teori urf terkait dekonstruksi nilai pangadereng dalam menjaga harmonisasi keluarga di kabupaten Wajo tidak bertentangan dengan syara’ dan merupakan urf shahih yaitu urf yang baik dan dapat diterima, maka dari itu wajib dipelihara, baik dalam pembentukan hukum atau dalam peradilan. Begitupun tidak bertentangan dengan nash al-qur’an dan hadits, tidak menyebabkan kemafsadatan dan tidak kehilangan kemaslahatan termasuk di dalamnya tidak memberikan kesempitan dan kesulitan, telah berlaku pada umumnya kaum muslimin dalam arti bukan hanya yang biasa dilakukan oleh beberapa orang saja, dan tidak berlaku di dalam ibadah mahda
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dekonstruksi, Nilai Pangadereng, Harmonisasi Keluarga |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | junita Mahasiswa mbkm |
Date Deposited: | 09 Oct 2024 06:34 |
Last Modified: | 09 Oct 2024 06:34 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/8849 |
Actions (login required)
View Item |