Samar, Juhriah (2019) Implementasi Conservatoir Beslag Terhadap Eksekusi Harta Warisan (Studi Putusan Pengadilan Agama Sidenreng Rappang Perkara Nomor:304/Pdt.G/2013/PA.Sidrap). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Preview |
Text (Full text)
14.2100.003.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
Conservatoir beslag merupakan tindakan persiapan dari pihak penggugat dalam bentuk permohonan kepada pengadilan, yaitu berupa penjaminan agar dilaksanakannya putusan perdata dengan cara membekukan barang milik tergugat. Barang tersebut nantinya dapat digunakan untuk melaksanakan putusan pengadilan. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Pasal 227 jo. Pasal 197 HIR, Pasal 261 jo. Pasal 208 Rbg, yang inti sari pengaturannya yaitu: 1). Harus ada sangka yang beralasan, bahwa Tergugat sebelum putusan dijatuhkan atau dilaksanakan mencari akal akan menggelapan atau melarikan barang-barangnya, 2) Barang yang disita itu adalah kepunyaan orang yang terkena sita, artinya bukan milik Penggugat, 3) Permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan yang memeriksa perkara yang bersangkutan, 4) Permohonan harus diajukan dengan surat tertulis, 5) Conservatoir Beslag dapat dilakukan atau diletakkan terhadap barang yang bergerak dan yang tidak bergerak. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus dan pendekatan yuridis serta menggunakan metode deduktif. Adapun sumber data dalam penelitian ini ialah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan tehnik observasi, interview dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Penggugat mengajukan permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) atas objek sengketa dalam perkara ini dinyatakan sah dan berharga sebagaimana petitum angka VII gugatan para penggugat serta mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian, namun dalam pemeriksaan bukti yang diserahkan pihak tergugat maupun penggugat kepada pengadilan dinyatakan tidak mengikat dan tidak mempunyai kekuatan hukum atas objek-objek sengketa tersebut sehingga hakim memutuskan untuk menolak dan tidak menerima gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya. oleh karena itu hakim menetapkan bagian para ahli waris terhadap harta peninggalan sesuai dengan bagian yang telah ditetapkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 13 Nov 2019 22:49 |
Last Modified: | 13 Nov 2019 22:49 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/878 |
Actions (login required)
View Item |