T, Hasliyawatih (2024) Implikasi Tradisi Mappasiewa Ada’ terhadap Harmonisasi Rumah Tangga dalam Perkawinan Masyarakat Bugis di Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Masters thesis, IAIN Parepare.
Text (Full Text)
2220203874130021.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (19MB) |
Abstract
Tesis ini membahas tentang implikasi tradisi mappasiewa ada’ terhadap harmonisasi rumah tangga dalam perkawinan masyarakat Bugis di Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dengan sub masalah: 1) Apa makna filosofis praktik tradisi mappasiewa ada’ perkawinan masyarakat Bugis di Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan; (2) Bagaimana dampak tradisi mappasiewa ada’ bagi pasangan pengantin dalam membangun keharmonisan rumah tangga masyarakat Bugis di Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan; (3) Bagaimana analisis hukum Islam terhadap tradisi mappasiewa ada’ dalam perkawinan masyarakat Bugis di Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan filosofis dan normatif dan dianalisis dengan menggunakan teori ‘urf dan teori maslahah. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan: tokoh masyarakat, tokoh agama, indobotting/tokoh adat, pasangan pengantin (suami istri). Pengujian keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Makna filosofis praktik tradisi mappasiewa ada’ ditandai dengan simbol-simbol seperti 12 macam kue di atas kappara (nampan) bermakna penyatuan seperti menyatunya (beras, gula merah dan kelapa), buah kelapa bermakna kebermanfaatan, beras bermakna kesejahteraan, menyalakan lilin bermakna cahaya terang, membakar kayu dupa bermakna pengharum ruangan, membakar rokok bermakna dapur yang berasap (sellung api), minum bersama dengan segelas air bermakna dapur yang basah (basa cemme’na), dan berdiri bersama bermakna suami mencari nafkah dan istri ke dapur; 2) Dampak tradisi mappasiewa ada’ bagi pasangan pengantin dalam membangun keharmonisan rumah tangga dapat dilihat pada maslahah (kebaikan) dalam keluarganya dan menjadi panduan dalam membangun rumah tangga menjadi keluarga harmonis, serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun komunikasi yang baik antara pasangan pengantin baru, dapat menjaga keutuhan rumah tangga, dan sebagai simbol kebersamaan dan kekuatan hubungan suami istri, sebagai simbol komitmen kesetiaan, serta pentingnya waktu dan perhatian; 3) Analisis hukum Islam terhadap praktik tradisi mappasiewa ada’ pada perkawinan Bugis di Segeri adalah terdapat tradisi yang baik dalam tradisi mappasiewa ada’ yang sesuai dengan ajaran Islam disebut ‘urf shahih (tradisi yang baik), tradisi tersebut dapat dilestarikan selama tidak menyimpang dari maqashid asy-syari’ah yaitu muhafadzah al-nasl (pemeliharaan keturunan). Praktik tersebut dapat dipahami sebagai tafa’ul (Bugis: sennung sennungan), karena setiap simbol-simbol dalam tradisi tersebut mengandung sebuah harapan atau doa yang disimbolkan dengan benda. Dengan pendekatan Islam dan budaya, maka dapat dilakukan islamisasi budaya, sehingga tradisi mappasiewa ada’ dapat dilestarikan dan menjadi bagian penting dalam tradisi perkawinan Bugis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mappasiewa Ada’, Harmonisasi, Rumah Tangga, Tradisi, Perkawinan, Bugis |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | eka Mahasiswa ppl |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 07:33 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 07:33 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/8728 |
Actions (login required)
View Item |