Ishar, Muh (2024) Perbandingan UU No 1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam Terhadap Sistem Kearifan Nikka Ada’ Masyarakat Mamuju. Masters thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2220203874130006.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (9MB)

Abstract

Penelitian tesis ini mengkaji tentang Nikka ada’ (Kawin cerai) pada praktiknya dilansungkan oleh kedua bela pihak dengan melansungkan pernikahan dan saat itupun lansung bercerai. Adapun yang menjadi penyebab kawin cerai tersebut, karna perbuatan perzinahan menyebapkan hamil diluar nikah, namun keduanya tidak ingin membangun rumah tangga bersama, tidak ada restu orang tua, maka menurut hukum ada di daerah tersebut harus melansungkan pernikahan nikka ada’. serta masyarakat di daerah tersebut menjunjung tinggi rasa malu (siri’). Karna lahirnya seorang anak tanpa ikatan pernikahan dianggap aib yang sangat besar. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana makna dan proses pelaksanaan nikka ada’ di Mamuju, 2) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan karifan nikka ada’ di Mamuju, dan 3) Bagaimana Pandangan Hukum Nasional UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan terhadap pelaksanaan karifan nikka ada’ di Mamuju. Jenis penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) berupa pertanyaan secara lisan. Teori yang digunakan adalah pernikahan dan perceraian dalam Islam, pernikahan dan perceraianan dalam hukum nasional, maslahah mursalah dan qiyas Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Proses pernikahan kawi cerai di kecamatan Kalukku sama saja dengan perkawinan pada umumya yaitu pihak laki-laki menyediakan mahar, saksi, wali, dan lain-lain. Kemudian Petua adat menyampaikan bahwa pernikahan ini telah dilaksanakan dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan (bercerai). Bagi yang dalam keadaan hamil, maka akan cerai pada saat anak yang dikandung itu lahir. 2) Nikka Ada’ yang ada di kecamatan kalukku secara hukum Islam sesuai proses dan pelaksanaannya, namun mengani fitrah pernikahan bertentangan dengan hukum Islam. Karna tujuan pernikahan adalah untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Sehingga nikka ada’ (kawin cerai) tidak dapat dihukumi dengan maslahah mursalah, Karna bertentangan dengan nash. Dalam qiyas sendiri nikka ada’ (kawin cerai) mirip dengan pernikahan muhallil yang perna terjadi dizaman rasullah dilaksanakan singkat dan Rasulullah melaknat pernikahan tersebut. 3) pernikahan nikka ada’ (kawin cerai) yang terjadi di Kecamatan Kalukku bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. Karna dilaksanakan tidak melalui sidang pengadilan, Perceraian ini terjadi hanya atas kesepakatan kedua bela pihak dari yang bersangkutan, keluarga masing-masing dan para tokoh masyarakat serta tokoh adat.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Nikka Ada’, Maslahah Mursalah, Qiyas
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam
Depositing User: eka Mahasiswa ppl
Date Deposited: 04 Oct 2024 06:07
Last Modified: 04 Oct 2024 06:07
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/8689

Actions (login required)

View Item View Item