Purnamasari, Riska (2024) Persepsi Warga Muhammadiyah Tentang Akad Hiwalah Dalam Perspektif Wahbah Az- Zuhaili (Studi dikota Parepare). Undergraduate thesis, IAIN ParePare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
17.2300.053.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami akad Hiwalah menurut pandangan Wahbah Az-Zuhaili, akad Hiwalah menurut Islam, persepsi warga muhammadiyah tentang akad Hiwalah yang dikaitkan dengan pandangan Wahbah Az-Zuhaili. Dengan mengetahui adanya akad Hiwalah ini diharapkan dapat mengurangi beban bagi orang yang memiliki permasalahan utang-piutang. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif kualitatif, data penelitian ini diperoleh dari data primer maupun data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis datanya yaitu menggunakan analisis data kualitatif . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Akad Hiwalah menurut Wahbah Az-Zuhaili yaitu secara bahasa artinya adalah al-intiqaal (pindah), berpindah, berpaling, berbalik dari janji.Sedangkan secara istilah, definisi al-hiwalah adalah, memindah penuntutan atau penagihan dari tanggungan pihak yang berutang kepada tanggungan pihak yang harus membayar utang, dalam hal ini adalah al-muhal „alaihi 2) Akad Hiwalah menurut Islam yaitu islam memperbolehkan hiwalah diterapkan dikehidupan sehari-hari namun warga atau masyarakat sekarang tidak ada bahkan tidak mau jika ditunjuk untuk membayarkan utang orang lain 3) Persepsi warga Muhammadiyah tentang hiwalah yang dikaitkan dengan pandangan Wahbah Az- Zuhaili yaitu warga muhammadiyah mengatakan bahwa hiwalah itu pengalihan atau pemindahan utang dalam prakteknya di bank syariah kita bisa berpindah dari bank konvensional ke bank syariah yang dimana bank syariah sebagai muhal‟alaih sama seperti pada pendapat Wahbah Az-Zuhaili akad hiwalah hukumnya boleh, hiwalah diperuntukkan untuk orang yang mampu misalnya, muhil (orang yang berutang), menunjuk seseorang untuk membayarkan utangnya (muhal alaih) dengan syarat orang tersebut adalah orang kaya atau orang yang mampu dan setuju untuk membayarkan utang muhil atau orang yang berutang tersebut. Tetapi sulin untuk menerapkan akad hiwalah dikalangan masyarakat

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Persepsi, Warga Muhammadiyah, Hiwalah, Wahbah Az-Zuhaili
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012822 Muasyarah bil Ma'ruf (Mutual Rights and Responsibilities of Spouses)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Program Studi Perbankan Syariah
Depositing User: ismail Mahasiswa ppl
Date Deposited: 26 Sep 2024 06:00
Last Modified: 26 Sep 2024 06:00
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/8188

Actions (login required)

View Item View Item