NURFADILA, NURFADILA (2024) Studi Kasus Penerimaan Diri Warga Binaan Pemasyarakatan (Wbp) Yang Mendapatkan Bimbingan Keagamaan Di Lapas Kelas II Parepare. Undergraduate thesis, IAIN Pare pare.
Text (Full Text)
18.3200.067.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
Lembaga Permasyarakatan yang biasa disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik permasyarakatan.Narapidana atau WBP tersebut merupakan sebagian dari masyarakat yang mendapatkan sanksi atas tindakan kriminalitas yang dilakukannya. Tindakan kriminalitas yang dilakukan membuat seorang WBP tidak menerima dirinya sendiri. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri oleh para pembimbing keagamaan untuk meningkatkan penerimaan diri seorang warga binaan. Pembimbing keagamaan adalah seseorang yang memebrikan bimbingan dan menuntun para warga binaan pemasyarakatan menjadi lebih baik agar mereka dapat menerima keadaan dirinya dan memiliki inisiatif untuk berubah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan denganobservasi, wawancara dan dokumentasi deskriptif. Jumlah narasumber yaitu sebanyak empat orang, satu pembimbing keagamaan dan tiga warga binaan pemayarakata. Adapun teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari: (a) reduksi data (b) penyajian data, dan (c) kesimpulan, di mana prosesnya berlangsung secara sirkuler selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini menemukan bahwa metode yang digunakan pembimbing agama dalam melakukan peningkatan penerimaan diri warga binaan di Lapas Kelas II Parepare menggunakan dua metode yaitu metode kepribadian dan metode kemandirian. Peran pembimbing keagamaan dalam melakukan peningkatan penerimaan diri warga binaan di Lapas Kelas II Parepare memiliki tiga peran yaitu peran sebagai guru, peran sebagai seorang saudara dan peran sebagai seorang konselor.Penerimaan diri warga binaan di Lapas Kelas II Parepare setelah menerima bimbingan keagamaan mengalami peningkatan dan penerimaan diri kearah lebih baik karena telah memenuhi syarat ciri-ciri seseorang mengalami penerimaan diri menerima diri sendiri, Tidak menolak dirinya sendiri apabila memiliki kelemahan dan kekurangan Memiliki keyakinan bahwa untuk mencintai diri sendiri, maka seseorang tidak harus dicintai oleh orang lain dan dihargai oleh orang lain dan untuk merasa berharga maka seseorang tidak perlu merasa benar-benar sempurna.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bimbingn Keagamaan, Lapas Kelas II Parepare, Penerimaan diri |
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160899 Sociology not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Mahasiswa mbkm |
Date Deposited: | 08 Oct 2024 07:09 |
Last Modified: | 08 Oct 2024 07:09 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/7579 |
Actions (login required)
View Item |