Damsir, Mulyani (2024) Makna Simbolik Mappenre Bala’soji Pada Pernikahan Suku Bugis Dusun Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’ Kabupaten Pinrang. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
18.1400.028.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

Bala’soji merupakan pelengkap perkawinan adat bugis yang terbuat dari anyaman bambu berisikan buah-buahan, beras dan gula merah yang dipercaya masyarakat bugis memiliki makna simbolik. Bala’soji di bawa oleh pihak mempelai laki ke rumah mempelai perempuan sebelum melangsungkan akad. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi mappenre bala’soji pada pernikahan suku bugis dan makna simbolik mappenre bala’soji pada pernikahan suku bugis di dusun Katteong kabupatan Pinrang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara kepada masyarakat dan dokumentasi di dusun Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’ Kabupaten Pinrang. Adapun teknik analisis datanya yaitu menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, proses pelaksanaan mappenre bala’soji diawali dengan membuat bala’soji dan diisi dengan buah-buahan yang nantinya akan dibawa ke rumah mempelai perempuan dan diantar saat mappenre botting. Yang kedua, makna simbolik mappenre bala’soji berisi Pisang dimaknai dengan harapan mempunyai keturunan, Nangka dimaknai sebagai cita-cita dan harapan dari mempelai laki-laki kepada mempelai wanita, Kelapa dimaknai niat baik yang membawa kebaikan untuk menikahi calon mempelai wanita, Tebu dimaknai bahwa diri sang mempelai laki-laki datang ke rumah pengantin perempuan dengan membawa kebaikan, Nanas dimaknai bahwa mempelai laki menjadikan calon istrinya seperti ratu yang akan mendampingi hidupnya baik suka maupun duka. Beras dimaknai bahwa dalam pernikahannya dapat membawa keberkahan dalam hidup berumah-tangga, Gula Merah dimaknai sebagai pengharapan yang manis. Dari penelitian ini diharapkan agar masyarakat di dusun Katteong kecamatan Mattiro Sompe’ Kab. Pinrang mengetahui makna pelaksanaan Tradisi Mappenre Bala’soji dalam pernikahan Suku Bugis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Makna, Pelaksanaan Tradisi, Mappenre Bala’soji
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: magang user
Date Deposited: 21 Aug 2024 05:44
Last Modified: 21 Aug 2024 05:44
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/6872

Actions (login required)

View Item View Item