Lestari, Feby Adwiah (2022) Makna Simbolik Budaya Mammatua (Analisis Pelaksanaan Pernikahan di Kelurahan Baranti). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
![]() |
Text (Full Text)
16.1400.010.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
Makna simbolik budaya mammatua sebagai suatu tradisi mempelai perempuan mengunjungi orang tua dari mempelai laki-laki dengan membawakan sarung untuk mertua/orang tua laki-laki beserta saudara-saudaranya yang dilakukan di kamar pengantin laki-laki. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan budaya Mammatua pada pernikahan adat Bugis di Kelurahan Baranti Kabupaten Sidrap. Serta mengidentfiifikasi makna simbolik dalam budaya Mammatua pada pernikahan adat Bugis di Kelurahan Baranti Kabupaten Sidrap. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yang sifatnya deskriptif kualitatif yang bertujuan mengetahui proses pelaksanaan dan analisis terhadap budaya mammatua pada pernikahan adat Bugis di Kelurahan Baranti. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan budaya dan antropologi dan melakukan observasi dan wawancara kepada tokoh adat. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu prosesi adat mammatua dilaksanakan setelah dilangsungkannya resepsi perkawinan dan melibatkan keluarga dari mempelai lakilaki dan perempuan diawali dengan proses “sungkeman” yaitu kedua mempelai mencium tangan dan memeluk kedua orang tua mereka; Proses Pemberian hadiah keluarga Laki-laki dan keluarga perempuan kepada kedua mempelai berupa penne anreang, gelas, kue dan hadiah hadiah lainnya; Proses Pemberian hadiah dari keluarga Laki-laki kepada keluarga perempuan dan sebaliknya dengan tujuan untuk menjaga tali persaudaraan diantara mereka. Makna simbolik Budaya Mammatua yaitu sifat rendah hati, telur bermakna kekuatan, kacang Ijo bermakna rejeki dalam membina rumah tangga bisa jauh lebih sejahtera, banyak rejeki, bawang bermakna manis/pahitnya kehidupan, kunyit bermakna obat bahwa filosofi kunyit sebagai penawar, asam dan garam bermakna sifat bijak dalam mengatasi masalah, angka 7 bermakna sebagai harapan keberhasilan. Makna simbol yang dipergunakan dalam tradisi penyerahan penne anreang bahwa jika kelak suami mendapatkan rezki berupa bahan makan sebagaimana yang disimbolkan sebagai raciklah bahan tersebut sesuai dengan selera suami
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Mammatua, Analisis Pernikahan,Kelurahan Baranti. |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | magang user |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 01:25 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 01:25 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/6860 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |