Karmila, Karmila (2024) Pertimbangan Hakim terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Perkosaan Anak di Kota Parepare. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
18.2500.031.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pertimbangan Hakim terhadap pertanggungjawaban pidana pelaku pemerkosaan anak di Kota Parepare dalam Putusan 263/Pid.Sus/2017/PN.Pre. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (Field Research), adapun lokasi penelitian yakni di Pengadilan Negeri Parepare. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan 1 informan yang merupakan salah satu Hakim di Pengadilan Negeri Parepare. Teknik pengumpulan data data observasi, wawancara, studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pertanggungjawaban pada kasus yang terjadi di Pengadilan Negeri Parepare terkait tindak pidana perkosaan dengan Nomor Putusan 263/Pid.Sus/2017/PN Pre bahwa pelaku terbukti secara sah dimuka pengadilan melalui bukti-bukti yang ada bahwa pelaku melakukan perbuatan dengan sengaja dan bukan karena kelalaiannya oleh karena itu Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dimuka hukum. Suatu pertanggungjawaban direflesikan pada suatu pemidanaan, sesuai dengan hukum setimpal. Oleh sebab itu penulis setuju dengan putusan dari Majelis Hakim yang menjatuhkan hukuman selama 5 (lima) tahun dan denda sebesar Rp.1.000.000.000 (satu miliar rupiah) yang dimana pengambilan keputusan yang dilakukan oleh majelis Hakim. 2) Adapun pertimbangan Hakim dalam putusan mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan meringankan Terdakwa dalam keadaan yang memberatkan yaitu perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat dan perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma norma agama. Keadaan yang meringankan yaitu Terdakwa bersikap sopan dipersidangan, Terdakwa terus terang mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi tindakannya lagi 3) Pada putusan Pengadilan bahwa hakim menjatuhi hukuman kepada Terdakwa berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist yaitu hukuman had dengan dera sebanyak 100 kali dan asingkan selama 1 tahun dari kediamannya di tempat yang paling jauh yang dimana dalam Islam perkosaan termasuk kedalam zina al wath’u bi al ikraah (hubungan seksual dengan paksaan).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pertanggungjawaban, perkosaan, anak.
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Pidana Islam
Depositing User: magang user
Date Deposited: 05 Aug 2024 03:35
Last Modified: 05 Aug 2024 03:35
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/6558

Actions (login required)

View Item View Item