Dahlia, Dahlia (2019) Peranan Masjid Nurut Taubah dalam pengembangan budaya Islam di Polewali Mandar. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full text]
Preview
Text (Full text)
14.1400.011.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview

Abstract

INDONESIA : Secara umum, Masjid merupakan tempat peribadatan umat Islam dan juga salah satu warisan dari budaya Islam. Pembangunannya dimulai sejak zaman Nabi dan tersebar ke seluruh negeri Arab bersamaan dengan tersebarnya Islam di berbagai pelosok negeri. Peran dan fungsi utama masjid adalah sebagai tempat untuk menunaikan sembahyang dan beribadat. fungsi masjid juga tidak dapat dilepaskan dari tradisi dan dinamika budaya Islam di suatu tempat. Salah satu masjid yang cukup berperan adalah Masjid Nurut Taubah atau dikenal juga Masjid Lapeo. Masjid tersebut berdiri pada tahun 1916 di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman. Adapun sub masalahnya: 1) bagaimana sejarah berdirinya Masjid Nurut Taubah, 2) bagaimana biografi pendiri Masjid Nurut Taubah, 3) bagaimana peranan Masjid Nurut Taubah dalam pengembangan budaya Islam. Adapun tujuannya: 1) untuk mengetahui sejarah berdirinya Masjid Nurut Taubah, 2) untuk mengetahui biografi pendiri Masjid Nurut Taubah, 3) untuk mengetahui peranan Masjid Nurut Taubah dalam pengembangan budaya Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sejarah, sosiologi, dan pendekatan antropologis Hasil penelitian ini mengungkapkan: Masjid Nurut Taubah ini diawali dengan pembangunan langgar yang sudah ada sejak tahun 1902-1906, kemudian dilanjutkan pembangunan Masjid Nurut Taubah yang dimulai pada tahun 1906 dan masih mengalami renovasi sampai sekarang. Pendiri Masjid tersebut bernama K.H. Muhammad Tahir yang lahir pada tahun 1838 dan wafat pada tahun 1952 di Lapeo. Peran Masjid Nurut Taubah dalam pengembangan budaya Islam terbagi dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang kesenian. Dalam bidang ilmu pengetahuan dapat dilihat dari adanya kegiatan tartil al-Qur’an, pembelajaran bahasa Arab, barazanji dan majelis taklim. Sedangkan dalam bidang kesenian dapat dilihat dari diadakannya maulid Nabi Muhammad SAW, dan 10 Muharram.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 26 Aug 2019 18:35
Last Modified: 26 Aug 2019 18:35
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/648

Actions (login required)

View Item View Item