alfiah, Putri (2024) STATUS ANAK HASIL HUBUNGAN WAṬI’ SYUBHAT DALAM HUKUM KELUARGA ISLAM DAN HUKUM PERDATA (STUDI PERBANDINGAN). Undergraduate thesis, IAIN PAREPARE.
Text (Full Text)
SKRIPSI PUTRI ALFIAH HKI.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat dalam hukum keluarga Islam dan hukum perdata serta perbandingannya, dengan mengkaji tiga rumusan masalah yaitu; bagaimana status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat menurut hukum keluarga Islam?, dan bagaimana status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat dalam hukum perdata?, serta bagaimana analisis perbandingan status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat dalam hukum keluarga Islam dan hukum perdata?. Jenis penelitian ini menggunakan library research. Dan untuk pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik book survey, yaitu menelusuri buku, artikel website, dokumen, atau literatur-literatur lainnya. Sumber data primer yang digunakan ada dua referensi utama yaitu, buku Kitab I’anatuṭ Ṭālibīn Juz 3 dan buku Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Adapun teknik analisa data yang digunakan meliputi deduktif, induktif, dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat menurut hukum keluarga Islam ialah menyatakan sah, yakni anak sah adalah anak yang mempunyai hubungan kebapakan dengan seorang lelaki yang berstatus sebagai suami dari wanita yang melahirkannya (ibunya) atau dapat dikatakan anak-anak yang lahir dari perkawinan yang sah, yang nanti anak tersebut menyandang nama ayahnya. 2) Status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat menurut hukum perdata itu tidak ditemukan regulasi yang jelas yang mengatur tentang waṭi’ syubhat, yakni dalam KUHPerdata tidak mengatur tentang pernikahan yang diragukan sahnya atau tidak. 3) Analisis perbandingan status anak hasil hubungan waṭi’ syubhat dalam hukum keluarga Islam dan hukum perdata, yakni sama-sama menjelaskan terkait perkawinan, status anak, dan warisan secara umum. Adapun perbedaannya yaitu status anak waṭi’ syubhat di dalam hukum Islam itu diatur secara jelas dan rinci, baik dari kedudukan anak, hak waris, hak perlindungan maupun hak-hak lainnya dan status anak dinasabkan kepada ayahnya . Sementara, di dalam hukum perdata tidak ditemukan regulasi yang jelas yang mengatur tentang waṭi’ syubhat tersebut, dan status anak dinasabkan kepada ibunya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waṭi’ Syubhat, Hukum Islam, Hukum Perdata. |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | ummu Kalsum |
Date Deposited: | 18 Jul 2024 06:08 |
Last Modified: | 18 Jul 2024 06:08 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/6029 |
Actions (login required)
View Item |