Indar, Andi Syamsurya (2023) Pembatalan Perkawinan Akibat Dui Menre Perspektif Hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Text (Fukk Text)
19.2100.056.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang pembatalan perkawinan akibat dui menre perspektif hukum Islam di Kota Parepare dengan permasalahan terdiri dari dua rumus masalah ini yaitu bagaimana kedudukan dui menre sebagai syarat pernikahan dalam adat suku bugis di Kota, dan bagaimana implikasi dui menre terhadap pembatalan penikahan dalam prespektif hukum Islam. Peneliti ini bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap dui menre yang dapat membatalkan perkawinan dan nilai-nilai dui menre dalam Hukum Islam perspektif sosiologi struktual fungsional dan urf. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dan jenis penelitianini adalah kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan sumber data yaitu kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen,dan wawancara data. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan yuridis normatif dan pendekatan filosofis. Penelitian ini menggunakan lima teknik analisis data yaitu, siap memahami data,focus analisis, informasi kategori,identitas pola berupa hubungan antara kategori, dan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) psikologis yang dialami oleh pemuda di Kota Parepare akibat tingginya dui menre yang pertama yaitu stress dan kecemasan, stres yang dialami laki-laki dalam hal ini membuat pikirannya kacau. Selain itu dampak psikologis yang dirasakan oleh laki-laki adalah kecemasan, kecemasan yang dialami menimbulkan kekhawatiran akan masa depan bisa menikah dan membinah rumah tangga atau tetap sendiri dan melajang. 2). Akibat Hukum Dui Menre merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki, dalam artian merupakan hibah, bukan salah satu hal yang wajib dipenuhi dan bukan salah satu syarat dan rukun Islam, namun penting dalam terlaksanannya pernikahan dan menghargai suatu adat. 3). Dalam prespektif maqashid syariah tradisi dui menre tidak bertentangan dengan teori maqahid syariah, yang dimana tujuan dari dui menre adalah untuk pemenuhan dalam pesta pernikahan artinya dapat membantu beban pihak perempuan. Hanya saja ini tidak boleh mempersulit atau memberatkan pihak pria yang akan mempersunting wanita yang akan membatakan pernikahan dan dapat bertentangan dengan maqasid Syariah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | : Dui Menre; Adat Bugis; Hukum Islam. |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | magang user |
Date Deposited: | 15 Jul 2024 00:59 |
Last Modified: | 15 Jul 2024 00:59 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/5841 |
Actions (login required)
View Item |