Nurhaisah, Nurhaisah (2023) . Tradisi Ma’mispa Pasca Haji pada Masyarakat Suku Bugis di Desa Lainungan Kabupaten Sidenreng Rappang (Analisis Al-‘Urf). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19.2100.003.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (7MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini membahas tentang tradisi ma’mispa pasca haji pada masyarakat Suku Bugis di Desa Lainungan Kabupaten Sidenreng Rappang yang dianalisis dengan al-‘urf, yang mengkaji 3 (tiga) rumusan masalah (1) Bagaimana fakta sosial tradisi ma’mispa pasca haji pada masyarakat Bugis di Desa Lainungan Kabupaten Sidenreng Rappang? (2) Apa makna filosofi penggunaan mispa pasca haji dalam masyarakat Bugis di Desa Lainungan Kabupaten Sidenreng Rappang? (3) Bagaimana analisis al-‘Urf mengenai tradisi ma’mispa sebagai busana pasca haji bagi perempuan Suku Bugis di Desa Lainungan Kabupaten Sidenreng Rappang? Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan fenomenologi (phenomenological approach) yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menganalisis data menggunakan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Fakta sosial tradisi ma’mispa di Desa Lainungan merupakan tradisi yang sudah sejak lama dilakukan oleh nenek moyang mereka sehingga masih dilestarikan sampai saat ini sebagai identitas haji perempuan Suku Bugis. Seiring berjalannya waktu, tatacara pemakaian mispa mengalami modifikasi agar terlihat kekinian. (2) Makna filosofi yang terkandung dalam tradisi ma’mispa, terdapat pada ritual mappatoppo, talulu, dan kain mispa yang salah satu maknanya agar seorang haji mengingat bahwa diatas kepalanya telah ada tanggung jawab yang harus dijaga, baik itu menjaga perkataan maupun perbuatan. (3) Analisis al-‘urf mengenai tradisi ma’mispa yang terjadi di Desa Lainungan pada hakikatnya merupakan ‘urf ṣahīh. Namun, seiring berjalannya waktu tradisi ini terbagi menjadi dua, yakni ada yang tergolong‘urf ṣahīh yang mana tujuan dan tatacara mereka memakai mispa sudah sejalan dengan syariat meskipun yang melakukan hal tersebut masih tergolong sedikit, sedangkan yang lainnya tergolong ‘urf fāsid, yang mana tujuan dan tata cara mereka memakai mispa belum sejalan dengan syariat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Haji, Tradisi, Busana, Al-‘Urf
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: magang user
Date Deposited: 11 Jul 2024 05:05
Last Modified: 11 Jul 2024 05:05
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/5816

Actions (login required)

View Item View Item