Karlina, Karlina (2019) Efektifitas mediasi dalam perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Parepare (analisis kasus perceraian). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Preview |
Text (Fulltext)
14.2100.029.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA : Penelitian ini menjelaskan tanntang “Efektivitas Mediasi Dalam Perkara Perceraian diPengadilan Agama Parepare”, mediasi adalah suatu alternatif penyelesaian sengketa yang digunakan di Pengadilan Indonesia, cerai gugat merupakan salah satu perkara yang paling banyak di ajukan di Pengadilan Agama Parepare, sehingga perlu dipertanyakan keefektifan dari Perma No 01 tahun 2016 yang secara tegas dikeluarkan oleh Mahkamah Agung untuk mendamaikan para pihak yang bersengketa dan meminimalisir perkara di Pengadilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui;1) Prosedur mediasi di Pengadilan Agama Parepare.2) Peran hakim mediator dalam mediasi perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Parepare. 3) Efektifitas mediasi pascaPerma No 1 tahun 2016 di Pengadilan Agama Parepare. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)yang bersifat deskriptif kualitatif,dengan mengambil lokasi di Pengadilan Agama Parepare.Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan normative dan yuridis.Adapun sumber data dalam penelitian ini ialah sumber data primer dan sekunder dengan tehnik observasi, interview, dan dokumentasi.Adapun jenis analisis datanya menggunakan analisis induktif. Hasil penelitianini, yaitu; 1) Prosedur mediasi di Pengadilan Agama Parepare ada beberapa tahap; Tahap Pramediasi, Tahap Proses Mediasi, Mediasi Mencapai Kesepakatan, Mediasi Tidak Mencapai Kesepakatan, Tempat Penyelenggaraan Mediasi, dan Perdamain Tingkat Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali. 2) Peran hakim mediator dalam mediasi perkara cerai gugat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mediasi. Faktor- faktor yang menjadi pendukung keberhasilan mediasi yaitu, kemampuan mediator, faktor sosiologis dan psikologis, moral dan kerohanian serta adanya iktikad baik para pihak.Sedangkan yang menjadi faktor penghambat keberhasilan mediasi yaitu; Adanya keinginan kuat para pihak untuk bercerai, sudah terjadi konflik yang berkepanjangan, dan adanya kekerasan dalam rumah tangga. 3) Efektivitas mediasi pasca Perma No 1 tahun 2016 diPengadilan Agama Parepare menunjukan bahwa mediasi belum efektif karena tingkat keberhasilan mediasi belum maksimal, hanya 11 perkara yang berhasil didamaikan melalui proses mediasi dari 95 perkara cerai gugat yang ditangani Pengadilan Agama Parepare atau hanya mencapai 11,58% di tahun 2018. Faktor-faktorpenyebabnya adalah: Semakin meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat terutama perempuan,Fasilitas dan sarana mediasi di Pengadilan Agama Parepare masihkurang memadai baik dari segi ruang mediasi maupun fasilitas penunjang didalamnya, Tingkat kepatuhan masyarakat yang menjalani proses mediasi sangat rendah dan Kurangnya hakim mediator.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 18 Mar 2019 17:37 |
Last Modified: | 18 Mar 2019 17:37 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/522 |
Actions (login required)
View Item |