Wahyuni, Wahyuni (2022) Tradisi Khitanan Anak Perempuan Dalam Tinjauan Sosiologi Agama Di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Undergraduate thesis, IAIN PAREPARE.

[thumbnail of full text] Text (full text)
17.3500.005.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

Dalam kehidupan masyarakat pasti memiliki kepercayaan yang diyakini seperti halnya agama dan budaya. Dalam budaya erat kaitannya dengan tradisi, ada beberapa tradisi yang menimbulkan pandangan bahwa banyak dilakukan tradisi yang tidak sejalan dengan agama. Namun beberapa kelompok masyarakat masih memegang teguh tradisi dan adatistiadat tersebut sebagai acuan bahwa tradisi tersebut sebagian dari pengharapannya kepada Allah swt. membawa kehidupan mereka kepada suatu kebaikan. Tradisi khitanan anak perempuan merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun bagi masyarakat bugis yang dilakukan sebagai ritual keagamaan dan juga sebagai bentuk integritas sosial dalam suatu kelompok masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana proses tradisi khitanan anak perempuan di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. 2). Bagaimana makna yang terkandung dalam tradisi khitanan anak perempuan di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses dan makna yang terkandung dalam tradisi khitanan anak perempuan di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dilengkapi dengan teknik analisis data menggunakan reduksi data, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Pelaksanan tradisi khitanan anak perempuan berumur 4-7 tahun, dilakukan pada pagi hari yang dikhitan oleh dukun anak dengan menyediakan bahan-bahan tertentu berupa beras, gula merah, kelapa, lilin, kapas, ayam kampung, sarung, bantal, dan jarum/bambu khusus yang digunakan dukun anak untuk berkhitan. 2). Makna yang terkandung dalam tradisi khitanan anak perempuan di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang adalah pengharapan orangtua kepada Allah swt. untuk anak yang telah dikhitan mencapai suatu kebaikan dimasa yang akan mendatang. dalam tinjauan Sosiologi Agama tradisi khitanan anak perempuan ini dilakukan sebagai bentuk identitas mereka sebagai penganut agama yang sama dan sebagai moralitas sosial dimana ada rasa simpati warga masyarakat untuk tetap mempertahankan tradisi khitanan anak perempuan secara terus menerus.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Khitanan anak perempuan, Sosiologi Agama
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sosiologi Agama
Depositing User: azaliya azaliya naim
Date Deposited: 16 Oct 2023 00:48
Last Modified: 16 Oct 2023 00:48
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/5072

Actions (login required)

View Item View Item