Mita, Mita (2022) Penerapan Sanksi Mucikari Terhadap Anak di Bawah Umur Perspektif Fiqh Jinayah (Analisis Putusan Nomor:198/Pid.Sus/2020/PN Pre),. Undergraduate thesis, IAIN PAREPARE.
Text (full text)
17.2500.026.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
Pokok masalah pada penelitian ini adalah Penerapan Sanksi Mucikari Terhadap Anak di Bawah Umur Perspektif Fiqh Jinayah (Analisis Putusan Nomor:198/Pid.Sus/2020/PN Pre). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui : 1). Bagaimana penerapan sanksi mucikari terhadap anak di bawah umur dalam putusan Nomor: 198/Pid.Sus/2020/PN Pre. 2). Bagaimana perspektif Fiqh Jinayah terhadap tindak pidana mucikari terhadap anak di bawah umur dalam putusan Nomor:198/Pid.Sus/2020/PN Pre. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh data primer yang berupa data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dan data sekunder yaitu data yang mencakup dokumen-dokumen resmi yakni putusan Pengadilan Negeri Parepare, buku yang berkaitan dengan penelitian ini dan lain-lain. Dengan tekhnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Dalam hal ini Pengadilan Negeri Parepare menjatuhkan hukuman dengan memperhatikan, pasal 76I jo. Pasal 88 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo. Pasal 65 Ayat (1) KUHP, Undang-undang Nomor 88 tahun 1981 (KUHAP) dan peraturan lain yang bersangkutan. Hakim menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa selama 8 tahun dan denda sebesar Rp. 200.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama 2 bulan. 2). Dalam perspektif Fiqh Jinayah, hal ini perbutan kejahatan mucikari terhadap anak di bawah umur yaitu kejahatan yang disengaja melakukan eksploitasi secara seksual terhadap anak di bawah umur yang dapat dikategorikan dalam jarimah ta’zir karena hukumannya tidak ditentukan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist melainkan kewenangannya sepenuhnya diserahkan kepada Ulil amri atau Hakim. Maka perkara Nomor:198/Pid.Sus/2020/PN Pre dalam Fiqh Jinayah hukumannya belum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fiqh Jinayah, Mucikari, Anak |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180110 Criminal Law and Procedure (incl. Islamic Criminal Law, Jinayat) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | azaliya azaliya naim |
Date Deposited: | 26 Jan 2023 05:29 |
Last Modified: | 26 Jan 2023 05:29 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/4683 |
Actions (login required)
View Item |