Rustan, Nur Aulia (2020) Konflik Bani Hasyim dan Bani Umayyah (Konflik Politik Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Text (Full Text)
15.1400.041.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
Suku Quraisy adalah suku terhormat dari keturunan Ismail (Adnaniyyun). Diantara keturunan Quraisy adalah Bani Hasyim dan Bani Umayyah. Ali bin Abi Thalib merupakan keturunan Bani Hasyim dan Muawiyah merupakan keturunan Bani Umayyah yang terlibat dalam konflik politik. Muawiyah yang menuntut Ali setelah di angkat sebagai khalifah agar segera mengqishash para pemberontak yang membunuh Utsman bin Affan. Hal ini kemudian yang mengakibatkan konflik antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Adapun sub masalah dalam penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana latar belakang konflik antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, 2) Bagaimana bentuk konflik antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, 3) Bagaimana dampak konflik antara Ali bin Ab Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah yang dalam proses pengambilan datanya melalui proses Library Research (penelitian pustaka), dengan menggunakan pendekatan sejarah, pendekatan sosiologi dan pendekatan politik, dengan menggunakan teknik analisis data yaitu heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi (analisis), dan historiografi (pelaporan/penyajian data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang konflik yang terjadi antara Ali dan Muawiyah karena situasi politik kekhalifahan sebelumnya yaitu, Khalifah Utsman bin Affan yang dianggap melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme hingga akhirnya dia dibunuh oleh kelompok pemberontak. Setelah Ali bin Abi Thalib dibai’at kebijakannya membuat kalangan Bani Umayyah murka karena Ali menurunkan jabatan mereka. Muawiyah salah satunya yang tidak terima karena Ali tidak melakukan tindakan terhadap pembunuh Utsman yang akhirnya membawa mereka ke dalam konflik. Konflik Politik antara Ali dan Muawiyah yang dikenal dengan perang Shiffin. Akibat tahkim yang terjadi pada perang Shiffin membuat situasi politik pada saat itu semkin kacau sehingga berdampak pada perpecahan umat Islam menjadi beberapa golongan yang kemudian mengakibatkan Ali dibunuh dan berakhirlah masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin yang demokrasi menjadi monarki pada masa pemerintahan Bani Umayyah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik, Politik, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abi Sufyan |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Azaliyatulhidayah Azaliyatulhidayah |
Date Deposited: | 27 Oct 2022 07:17 |
Last Modified: | 27 Oct 2022 07:17 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/4261 |
Actions (login required)
View Item |