Jafar, Asan (2017) Transaksi busa wae di Desa Buttu Sawe Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang (analisis hukum Islam). Undergraduate thesis, STAIN Parepare.
Preview |
Text
13.2200.048.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA : Masyarakat di Dusun Kamali Desa Buttu Sawe mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani padi. Lahan persawahan yang ada di Desa Buttu Sawe merupakan sawah tadah hujan yang bisa ditanami padi sekali dalam setahun. Mengatasi permasalahan tersebut masyarakat mempunyai inisiatif untuk mengadakan pompa air. Akhirnya terjadilah pengadaan pompa air. Pihak pompa air bertugas untuk mengairi sawah masyarakat petani. Dari sinilah terjalin kerja sama antara pihak pompa air dan masyarakat petani. Praktik pengairan sawah di Dusun kamali lebih cenderung pada bagi hasil pertanian. Upah yang diberikan masyarakat petani kepada pihak pompa air bukan berupa uang namun berupa hasil dari tanaman padi. Namun dalam pemberian upah terkadang ada masyarakat memberikan hanya sebagian dari perjanjian bahkan ada yang tidak ada sama sekali. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah dekskriptif kualitatif, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi digunakan pendekatan sosiologi normatif, sehingga dengan pendekatan tersebut diharapkan penulis dapat menilai apakah pelaksanaan pengairan air sawah apakah sudah sesuai dengan hukum Islam. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obervasi, wawancara, kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Bentuk perjanjian yang dilakukan oleh pihak pompa air dan masyarakat petani yakni tidak tertulis melainkan secara lisan, serta perjanjian tersebut dilaksanakan di kantor Kepala Desa Buttu Sawe dengan dihadiri oleh petani, Piha pompa air, kepala Desa Buttu Sawe Serta penyuluh pertanian Kecamatan Duampanua. Proses terjadinya praktik pengairan sawah di Dusun kamali Desa Buttu Sawe ini sudah terlaksana dengan baik dan tidak ada salah-satu pihak yang merasakan dirugikan. 2) Besarnya pembagian hasil ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Dengan perbandingan 15:1 artinya pihak pretani mendapatkan 14/15 sedangkan pihak pompa air 1/15. Dan apabila terjadi gagal panen maka pemilik sawah dan pihak pompa air menanggung bersama
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 20 Sep 2018 10:15 |
Last Modified: | 22 Aug 2019 22:30 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/310 |
Actions (login required)
View Item |