Agustomo, Agustomo (2017) Praktik jual beli bahan bangunan Di Labili-bili kel.Tellumpanua (perspektif etika bisnis Islam). Undergraduate thesis, STAIN Parepare.
Preview |
Text
13.2200.031.pdf Download (9MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA : Saat ini kebutuhan bahan bangunan semakin meningkat. Hal ini akan terlihat dari semakin meningkatnya pembangunan perumahan yang akan dilakukan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan adanyan distribusi bahan bangunan yang kokoh, kualitas yang baik, dan tahan lama. Bahan bangunan merupakan merupakan bahan material atau bahan dasar yang digunakan untuk membangun untuk tujuan kontruksi. Dilihat dari praktik yang terjadi di Labili-bili pelaksanaan jual beli bahan bangunan dengan cara pesanan, biasanya masalah yang sering terjadi dalam praktik jual beli bahan bangunan di Labili-bili yaitu pada proses pesanan terjadi ketidaksesuaian dan pengiriman pesanan bahan bangunan sering terjadi keterlambatan barang yang di pesan, mengenai hal ini apakah di sengaja oleh pengusaha bahan bangunan atau ada factor-faktor lain sehingga masalah itu terjadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atau penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan normatif. Penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknilk analisis datanya yaitu menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Saat ini penjual atau pelaku usaha bahan bangunan di Labili-bili Kel. Tellumpanua dalam melakukan transaksi jual beli dengan pembeli atau konsumen biasanya bertemu langsung terkadang juga melalui via telpon pada saat transaksi dimana menggunakan kajian teori akad Istishna’, yaitu ketentuan barang yang di pesan jelas bentuk, kadar, dan informasinya. Untuk metode pembayaran juga sesuai dengan akad Istishna’ yaitu dibolehkannya membayar dimuka, ditengah ataupun di akhir saat bahan bangunan yang dipesan siap untuk diterima oleh pembeli. Jangka waktu pembayaran yang tidak ditentukan sudah sesuai akad istishna’ dimana tidak adanya pembatasan waktu dan tidak adanya bunga mengandung unsur riba. 2) Sebagian penjual atau pelaku usaha telah menerapkan etika bisnis Islam dalam berusaha, dan sebagian yang lain masih belum menerapkan etika bisnis Islam tersebut. Hal ini karena masih ada diantara mereka yang menyembunyikan kualitas dan kuantitas barangnya dengan tujuan tertentu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 20 Sep 2018 09:30 |
Last Modified: | 22 Aug 2019 21:49 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/307 |
Actions (login required)
View Item |