Eliza, Nur (2021) Praktek Jual Beli Sawah Gadai pada Masyarakat di Kec. Patampanua Kab. Pinrang (Analisis Etika Bisnis Islam). Masters thesis, IAIN Parepare.
Preview |
Text (Full text)
19.0224.012.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang Praktik Jual Beli Sawah Gadai Pada Masyarakat Di Kec. Patampanua Kab. Pinrang (Analisis Etika Bisnis Islam), penelitian ini mengenai bagai mana praktik gadai lahan sawah di masyarakat, bagaimana proses jual beli sawah tergadai,dan bagaimana analisis etika bisnis islam dalam praktik jual beli sawah tergadai. Penelitian ini adalah jenis penelitian fenomologi dan menggunakan pendekatan dekskriptif kualitatif yaitu, penelitian yang berupaya mengangkat menuturkan, dan menafsirkan data dari fakta, keadaan dan fenomena-fenomena yang terjadi saat penelitian berlansung dan menyajikan data yang apa adanya. Hasil penelitian yaitu, proses pelaksanaan gadai sawah pada masyarakat di Kec. Patampanua Kab. Yaitu, akad dari transaksi kedua belah pihak masih bersifat tradisional atau masih melakukan perjanjian dan kesepakatan hanya berdasarkan sebuah ingatan dan menuliskan jumlah pinjaman atas jaminat lahan sawahnya di atas kertas kwitansi kemudian di tanda tangani oleh kedua belah pihak yaitu Rahin dan Murtahin, dan jika terjadi masalah pada saat akhir penyelesaian gadai maka kedua belah pihak menyelesaikan masalahnya secara musyawarah. Kemudian, proses pelaksanaan jual-beli sawah tergadai pada masyarakat di Kec. Patampanua Kab. Pinrang yaitu ketika pemilik lahan sawah belum mampu menyelesaikan akad gadai atau melunasi utang dengan jaminan lahan sawahnya kepada pemilik modal/penerima gadai maka dia sendiri yang menginginkan untuk menjual lahan sawah tersebut dan menentukan harga jual kemudian total harga penjualan sawah ini di kurangi dengan jumlah pinjaman gadainya. Selanjutnya, dianalisis dari kelima prinsip-prinsip etika bisnis Islam yaitu prinsip kesatuan, prinsip keseimbangan, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab dan prinsip kejujuran/kebajikan. Dari kelima prinsip-prinsip etika bisnis Islam di atas dalam transaksi jual beli sawah gadai di Kec. Patampanua Kab. Pinrang memenuhi 3 poin yaitu kehendak bebas dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi jual beli lahan tanpa adanya unsur paksaan, kedua yaitu, prinsip tanggung jawab dimana kedua belah pihak saling menjalankan tanggung sawab dalam melakukan transaksi jual beli lahan sawah yang telah tergadai, ketiga yaitu prinsip kebijakan dalam transaksi jual beli lahan sawah tersebut sudah saling menguntungkan anatara kedua belah pihak, dimana pembeli membantu pemilik lahan/penjual untuk menyelesaikan utangnya. Adapun 2 poin prinsip etika bisnis Islam yang tidak sesuai yaitu, prinsip kesatua dan keseimbangan, dimana prinsip kesatuan di katakan belum sesuai karena jika pihan Rahin belum mampu menyelesaikan utangnya dalam jangka waktu yang telah di tentukan maka tidak ada jalan lain selain menjual lahan sawah yang di jadika jaminan tersenut untuk melunasi utangnya. Kemudian prinsip keseimbangan di katakan belum sesuai karena tidak seimbang keuntungan yang di dapatkan, di mana pihak Murtahin berkuasa seutuhnya dari hasil panen lahan sawah yang di jadikan jaminan, sedangkan pihak Rahin harus mencari pekerjaan lain untuk melunasi utangnya karena tidak memiliki wewenang lagi dari lahan sawah yang di jadikan jaminan tersebut.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Praktik Jual Beli, Gadai,Dan Etika Bisnis Islam |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1401 Economic Theory > 140199 Economic Theory not elsewhere classified |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 14 Oct 2021 08:29 |
Last Modified: | 14 Oct 2021 08:29 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/2699 |
Actions (login required)
View Item |