Syamsiah, Syamsiah (2020) Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Pinrang (Analisis Maslahah). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Preview |
Text (Fulltext)
15.2100.007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
Pokok masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini yaitu Dispensasi nikah di Pengadilan Agama Pinrang. Kemudian penelitian ini mengkaji 3 permasalahan yaitu prosedur pengajuan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Pinrang, metode ijtihad hakim dalam memutuskan perkara dispensasi nikah Pengadilan Agama Pinrang dan pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pinrang dalam mengabulkan atau menolak permohonan dispensasi nikah. Penelitian ini merupakan field research dengan metode kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini adalah menganalisis pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pinrang dalam mengabulkan atau menolak permohonan dispensasi nikah. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, yuridis formal, sosiologis. Sumber data penelitian ini ialah sumber data primer dan sekunder dengan teknik observasi, interview dan dokumentasi. Adapun analisis datanya menggunakan analisis induktif dan deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Prosedur pengajuan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Pinrang sama dengan prosedur perkara pada umumnya harus melalui Meja I, Kasir, Meja II dan Meja III hanya saja yang menjadi dasar pengajuan dispensasi nikah adalah surat penolakan dari KUA. (2) Metode ijtihad hakim dalam melakukan penemuan hukum dengan menggunakan tiga metode diantaranya metode mas̥lahah, metode interprestasi yang digunakan yaitu interprestasi gramatikal dan sistematis, dan metode konstruksi hukum yang digunakan yaitu metode penyempitan hukum. (3) Pertimbangan hakim Pengadilan Agama Pinrang dalam mengabulkan permohonan dispensasi nikah itu didasarkan pada alat bukti yang sah dan lengkap, tidak ada larangan untuk melangsungkan perkawinan, serta asas kemanfaatan dan kemudharatan. Akan tetapi, ketika pemohon tidak dapat menunjukkan atau membuktikan alat bukti di dalam persidangan, yang bersangkutan telah menikah sebelum ditetapkan putusan dari Majelis Hakim, tidak ada kondisi yang mendesak serta kedua calon mempelai tidak memiliki kemampuan dan kesiapan mental untuk melangsungkan perkawinan, maka Majelis Hakim menolak permohonan tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dispensasi nikah, Pengadilan Agama Pinrang, Kemaslahatan |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 10 Sep 2020 00:50 |
Last Modified: | 10 Sep 2020 00:50 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/1669 |
Actions (login required)
View Item |