Kusheriyadi, Eri (2020) Persepsi Ulama Terhadap Jual Beli Parfum Beralkohol (Studi di Kota Parepare). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.
Preview |
Text (Full text)
15.2200.089.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) | Preview |
Abstract
Proses transaksi dalam jual beli merupakan salah satu kegiatan yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Agama Islam telah memberi peraturan dan dasar yang cukup jelas dan tegas, seperti yang telah diungkapkan oleh fuqaha baik mengenai rukun, syarat, maupun bentuk jual beli, baik yang diperbolehkan maupun tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, dalam prakteknya jual beli tersebut harus dikerjakan secara konsekuen dan dapat memberikan manfaat bagi yang bersangkutan. Parfum atau minyak wangi merupakan salah satu jenis kosmetik yang digandrungi oleh manusia. Seiring perkembangan teknologi dalam industri ini, ada hal yang patut dicermati oleh konsumen Muslim. Bukan rahasia lagi jika alkohol menjadi salah satu campuran dalam bahan pembuat parfum. Jenis penelitian yang digunakan field research dan menggunakan data deskriftif kualitatif. Sumber data ini diperoleh data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal yaitu: Dalam jual beli parfum beralkohol sebagai obyek jual beli, tidak ditemukan adanya unsur merugikan salah satu pihak, pemaksaan, maupun penipuan, akan tetapi lebih menekankan prinsip yang adil, saling menguntungkan, sehingga kerelaan atau akad suka rela pihak yang bertransaksi terpenuhi dan secara aspek maşlahah yang ditimbulkan juga terpenuhi. Persepsi ulama mengenai parfum pada umumnya dan pada khususnya parfum beralkohol serta jual beli parfum beralkohol yaitu Alkohol bukanlah satu-satunya zat yang dapat menimbulkan efek memabukkan, masih ada zat lain yang terdapat dalam minuman keras yang juga sifatnya sama-sama memabukkan atau beracun. Alkohol yang bertindak sebagai solvent (pelarut) yang digunakan dalam parfum menurut beberapa Ulama bukanlah khamar maksudnya yang menjadi solvent (pelarut) didalam parfum bukanlah vodka, wiski dan minuman keras lainnya. Namun yang menjadi solvent adalah etanol atau campuran antara etanol dan air. Namun adapula yang mengharamkan jual beli parfum beralkohol karena zat yang terkandung didalamnya serta efek yang ditimbulkan apabila khamar yang dalam keadaan banyak sudah membuat mabuk dan mengacaukan akal sehingga menghilangkan kesadaran maka jika khamar tersebut dikonsumsi dalam jumlah sedikit tetap dinilai haram.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persepsi Ulama, Jual Beli, Parfum Beralkohol |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Subhan Saleh |
Date Deposited: | 08 Jun 2020 07:23 |
Last Modified: | 08 Jun 2020 07:23 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/1326 |
Actions (login required)
View Item |