Fahrur, M. Reza (2025) AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL PADA TRADISI MALLATTIGI MASYARAKAT MANDAR DI DESA LERO, KECAMATAN SUPPA, KABUPATEN PINRANG. Sarjana thesis, IAIN PAREPARE.
|
Text (FULL TEXT)
2020203880230013.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
Akulturasi Islam dan Budaya Lokal Pada Tradisi Mallattigi Desa Lero Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang (Dibimbing oleh Usman). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses budaya dalam tradisi mallattigi pada adat perkawinan masyarakat Mandar di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, mengkaji sejauh mana nilai-nilai Islam berakulturasi dengan budaya lokal dalam pelaksanaan tradisi tersebut, serta memahami makna simbolik yang terkandung dalam setiap prosesi. Tradisi mallattigi merupakan ritual adat yang dilaksanakan menjelang akad nikah sebagai bentuk penyucian diri dan permohonan doa agar kehidupan rumah tangga calon pengantin mendapat keberkahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode lapangan melalui observasi langsung, wawancara mendalam terhadap tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat pelaku tradisi, serta dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi sumber, metode, dan teori. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi mallattigi dilaksanakan dengan memperhatikan tata urutan prosesi yang sarat akan simbol, seperti penggunaan daun pacar (lattigi), lilin, telur, kelapa, dan bantal, yang masing-masing memiliki makna filosofis dan spiritual mendalam; (2) Akulturasi Islam dan budaya lokal tampak jelas dalam pelaksanaan tradisi ini, di mana nilai-nilai keislaman diintegrasikan melalui kehadiran tokoh agama, pembacaan doa-doa Islami, serta simbol-simbol adat yang diislamisasikan, seperti penyucian diri yang dikaitkan dengan nilai tobat dalam Islam; (3) Makna simbolik dari prosesi mallattigi mencerminkan harapan masyarakat akan terciptanya rumah tangga yang harmonis, berkah, dan diridhai oleh Allah SWT, serta menjadi bentuk ketaatan spiritual yang diwujudkan melalui budaya. Kesimpulannya, tradisi mallattigi merupakan bukti nyata dari proses akulturasi yang harmonis antara budaya lokal dan ajaran Islam yang tidak saling meniadakan, melainkan saling menguatkan, sehingga tetap lestari dan relevan dalam kehidupan masyarakat Mandar modern yang religius.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Akulturasi, Tradisi Mallattigi, Budaya Mandar, Islam, Simbolik |
| Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200203 Consumption and Everyday Life |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sejarah Peradaban Islam |
| Depositing User: | kiki saleh |
| Date Deposited: | 22 Dec 2025 01:49 |
| Last Modified: | 22 Dec 2025 01:49 |
| URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/11948 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
