Hersyam, Ismi Zaskiah (2025) PERSEPSI GENERASI MILENIAL TERHADAP TRADISI MAPPATABE’ DI DESA MASOLO KECAMATAN PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG. Sarjana thesis, IAIN PAREPARE.

[thumbnail of FULL TEXT] Text (FULL TEXT)
18.1400.013.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (7MB)

Abstract

Persepsi Generasi Milenial Terhadap Tradisi Mapatabe’ di Desa Masolo Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang (Dibimbing oleh Iskandar dan Ramli). Tradisi Mappatabe’ merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Bugis yang mengandung nilai-nilai etika sosial seperti penghormatan, sopan santun, dan etika berkomunikasi. Namun, di tengah arus modernisasi dan globalisasi, eksistensi tradisi ini mulai mengalami pergeseran makna, terutama di kalangan generasi milenial. Fenomena ini tampak dalam kecenderungan generasi muda yang tidak lagi melibatkan diri dalam praktik budaya tersebut, atau bahkan tidak memahami makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pelaksanaan tradisi Mappatabe’ serta memahami persepsi generasi milenial terhadap tradisi tersebut di Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada tujuh informan yang memiliki pemahaman terhadap tradisi tersebut, serta studi dokumentasi dan observasi lapangan untuk memperkuat temuan. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)tradisi Mappatabe’ masih dijalankan di Desa Masolo Kecamatan Patampanua sebagai warisan budaya yang mencerminkan akhlak, penghargaan, dan simbol moral masyarakat Bugis. Tradisi ini dipahami sebagai bentuk permohonan izin, pengakuan sosial, serta mekanisme menjaga harmoni dalam komunitas. (2) Persepsi terhadap Mappatabe’ bersifat beragam. Sebagian milenial menunjukkan sikap positif dan menempatkan diri sebagai pewaris tradisi, sementara yang lain berada dalam posisi transisi, kritis terhadap relevansi, atau menunjukkan sikap ambivalen akibat keterputusan nilai budaya. Faktor-faktor seperti minimnya pendidikan adat, modernisasi kehidupan, serta lemahnya regenerasi nilai-nilai lokal turut memengaruhi sikap ini. Meski demikian, terdapat harapan besar dari kalangan milenial untuk menghidupkan kembali tradisi Mappatabe’ melalui pendekatan yang kreatif dan kontekstual, seperti integrasi dalam media digital, edukasi sekolah, dan kegiatan komunitas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: generasi milenial, tradisi, Mappatabe’
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169903 Studies of Asian Society
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: kiki saleh
Date Deposited: 18 Dec 2025 06:53
Last Modified: 18 Dec 2025 06:53
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/11882

Actions (login required)

View Item View Item