Fajrin, Nur Akhlia (2025) Evaluasi Perencanaan Komunikasi Pengembangan Desa Wisata Lembang Bo’ne Buntu Sisong. Sarjana thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
NUR AKHLIA FAJRIN _2120203870233029.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (9MB)

Abstract

Penelitian ini berfokus menganalisis evaluasi perencanaan komunikasi dalam pengembangan Desa Wisata Lembang Bo’ne Buntu Sisong, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Meskipun memiliki potensi wisata alam dan budaya, desa ini menghadapi kendala seperti kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan, minimnya partisipasi masyarakat, serta keterbatasan infrastruktur dan pengelolaan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Model Cutlip dan Center menjadi kerangka analisis, meliputi empat tahap: penemuan fakta, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Permasalahan perencanaan komunikasi pengembangan desa wisata Lembang Bo’ne Buntu Sisong, sebagaimana belum berjalan maksimal. Fakta di lapangan menunjukkan tidak adanya struktur pengelola lokal, dokumen perencanaan desa yang tidak memuat arah wisata, Padahal, dalam visi dan misi desa sebenarnya telah tercantum arah pengembangan desa sebagai destinasi wisata berbasis potensi lokal. Namun, arah tersebut belum disambut secara serius oleh kebijakan pemerintah desa maupun lembaga terkait, baik dalam bentuk regulasi, perencanaan teknis, maupun pengorganisasian sumber daya. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan antara semangat yang tertuang dalam visi-misi dengan implementasi nyata di lapangan. serta minimnya keterlibatan pemuda dan masyarakat sejak awal program. (2). Kolaborasi dalam pengembangan potensi desa wisata Lembang Bo’ne Buntu Sisong, dari sisi pengembangan wisata sempat melibatkan BAZNAS, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa, namun tidak terbangun koordinasi yang berkelanjutan karena tidak adanya forum kolaboratif. (3). Hambatan komunikasi muncul dari berbagai sisi, mulai dari sisi komunikator yang belum sepenuhnya memahami pentingnya keterlibatan publik, sisi pesan yang disampaikan tidak disampaikan secara merata, hingga sisi media komunikasi yang digunakan belum optimal. Salah satu kendala utama adalah tidak adanya media komunikasi formal yang dapat menjembatani antara pengelola desa wisata dengan masyarakat, baik internal maupun eksternal. Hal ini menyebabkan penyampaian informasi tidak merata dan partisipasi kepada publik internal dan eksternal menjadi tidak merata. Temuan ini menekankan pentingnya perencanaan komunikasi, terbuka, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan sejak awal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Komunikasi Pembangunan, Desa Wisata.
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200199 Communication and Media Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Azaliyatulhidayah Azaliyatulhidayah
Date Deposited: 21 Oct 2025 08:21
Last Modified: 21 Oct 2025 08:21
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/11407

Actions (login required)

View Item View Item