Rahmawati, Rahmawati (2025) Kontekstualisasi Maqashid Al-Syariah Terhadap Sanksi Pidana Bagi Pelaku Penjiplakan Desain Busana (Analisis Putusan Nomor 1/Pdt.Sus-HKI/2020/Pn Niaga Mks). Sarjana thesis, IAIN Parepare.
![]() |
Text (Full Text)
2120203874231025.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (13MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai kontekstualisasi maqashid al-Syariah dalam pemberian sanksi pidana terhadap pelaku penjiplakan desain busana, dengan menganalisis Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 1/Pdt.Sus-HKI/2020/PN Niaga Mks, yang mengangkat tiga subtansi permasalahan yakni (1) Bagaimana urgensi HKI dalam kejahatan penjiplakan desain busana? (2) Bagaimana implementasi keadilan dalam putusan Pengadilan Negari Makassar Nomor: 1/Pdt.Sus-HKI/2020/PN Niaga Mks? (3) Bagaimana kontekstualisasi maqashid al-syariah dalam penjiplakan desain busana dalam putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 1/Pdt.Sus-HKI/2020/PN Niaga Mks?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yuridis normatif dengan analisis deskriptif, jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian kepustakaan (library research) serta memanfaatkan teori keadilan John Rawls, teori HKI, dan teori Maqashid al-Syariah sebagai landasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) HKI berperan sebagai landasan hukum yang kokoh bagi pemilik desain untuk memperoleh hak eksklusif atas karya yang telah mereka ciptakan. Oleh sebab itu, HKI tidak hanya memberikan perlindungan secara individu, tetapi juga berperan sebagai pilar utama dalam pembangunan industri fashion yang berkelanjutan dan berlandaskan etika. (2) Putusan dari Majelis Hakim mengenai sanksi yang diberikan kepada tergugat masih kurang efektif karena hanya menghukum tergugat untuk menghentikan semua perbuatan dalam bentuk apapun tanpa terkecuali yang berkaitan dengan penggunaan Hak Cipta milik para penggugat. Di pandang dari sanksi yang diberikan, hanya memenuhi hak moral saja, tetapi tidak dengan hak ekonominya. (3) Putusan hakim yang memerintahkan penghentian penggunaan desain busana yang dijiplak oleh tergugat dapat diinterpretasikan sebagai bentuk sanksi ta’zir berupa teguran (taubikh), yang selaras dengan prinsip Hifzh al-Māl (perlindungan harta) dalam Maqashid al-Syariah. Pendekatan ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap desain busana tidak hanya memenuhi aspek hukum formal, tetapi juga mengandung nilai keadilan substantif dalam kerangka syariat Islam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hak Kekayaan Intelektual, Maqashid al-Syariah, Penjiplakan Desain Busana, Ta’zir. |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Azaliyatulhidayah Azaliyatulhidayah |
Date Deposited: | 16 Oct 2025 01:18 |
Last Modified: | 16 Oct 2025 01:18 |
URI: | https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/11162 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |