Syairah, Nabila (2025) Tindak Pidana Persetubuhan Ayah kepada Anak Kandung dalam Perspektif Kriminologi dan Fiqh Jinayah (Studi Putusan: No.31/Pid.Sus/2024/PN MKS). Sarjana thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2120203874231014.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (11MB)

Abstract

Pokok permasalahan dan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya tindak pidana persetubuhan Ayah kepada Anak Kandung, untuk mengetahui pertimbangan hakim pada tindak pidana persetubuhan Ayah kepada Anak Kandung dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap tindak pidana persetubuhan Ayah kepada Anak Kandung. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan metode penelitian pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan fakta-fakta tentang kejahatan dan pelaku kejahatan juga pendekatan yuridis normatif yakni pendekatan yang didasarkan pada bahan hukum utama dengan menelaah teori, asas hukum dan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan suatu tinjauan fiqh Jinayah terhadap tindak pidana persetubuhan Ayah kepada Anak Kandung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan: 1) Tindak pidana persetubuhan ayah terhadap anak kandung dalam Putusan Nomor 31/Pid.Sus/2024/PN Mks disebabkan oleh penyebab langsung; aspek biologis, relasi kuasa, moral, dan keharmonisan keluarga. Penyebab tidak langsung meliputi teknologi (akses pornografi), kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, dan rendahnya pengetahuan hukum. Kejahatan ini hanya terjadi jika ada kesempatan dan niat dari pelaku. 2) Dalam menjatuhkan pidana, majelis hakim mempertimbangkan hal yang memberatkan seperti perbuatan terdakwa yang meresahkan masyarakat dan biadab, serta keterangannya yang berbelit-belit. Hal yang meringankan adalah terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya. 3) Dalam pandangan hukum pidana Islam, perbuatan terdakwa dikategorikan sebagai zina, dengan hukuman rajam hingga meninggal karena terdakwa merupakan seorang muhsan. Tindakannya dianggap lebih berat karena ia seorang ayah yang seharusnya melindungi anaknya, bukan melakukan kejahatan terhadapnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Kriminologi, Persetubuhan, Fiqh Jinayah
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180199 Law not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Pidana Islam
Depositing User: Azaliyatulhidayah Azaliyatulhidayah
Date Deposited: 16 Oct 2025 00:53
Last Modified: 16 Oct 2025 00:53
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/11155

Actions (login required)

View Item View Item