Saleh, Muh. Syawal (2025) Pandangan MUI Kabupaten Pinrang terhadap penggunaan jasa rias Waria/Banci Pada pengantin di Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Sarjana thesis, IAIN PAREPARE.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
2120203874230022.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (7MB)

Abstract

Fokus penelitian ini mengkaji mengenai pengguanaa jasa rias Waria/Banci pada pengantin di Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, dengan mengkaji 3 masalah (1) Bagaimana realita penggunaan jasa rias Waria/Banci pada pengantin di Desa Watang Pulu Kabupaten Pinrang (2) Bagaimana Pandangan MUI Kabupaten Pinrang Terhadap jasa rias Waria/Banci pada pengantin. (3) Bagaimana jasa rias Waria/Banci pada pengantin di Desa Watang Pulu Kabupaten Pinrang Menurut Persfektif Hukum Keluarga Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dan penulis menggunakan pendekatan yuridis normatif dalam mengelola dan menganalisa, data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Tekhnik pengumpulan data ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menemukan bahwa (1)penggunaan jasa rias waria dalam pernikahan di Desa Watang Pulu semakin diminati karena faktor keterampilan, pengalaman, harga terjangkau, serta rekomendasi dari pelanggan. Kepribadian perias yang ramah juga menjadi daya tarik tersendiri. Namun, terdapat ketidaknyamanan dari sebagian pelanggan, terutama terkait kontak fisik dan aurat yang tersingkap selama proses rias.(2)Pandangan MUI Kabupaten Pinrang menyatakan bahwa merias pengantin perempuan oleh waria hukumnya haram, karena melanggar batas aurat dan mahram. Meski demikian, Islam tidak membatasi profesi seseorang, selama tetap mengikuti kaidah syariat. Fenomena ini menunjukkan perlunya edukasi agama dan pendekatan dakwah yang bijak agar masyarakat dapat memahami batasan syar‘i dalam tradisi lokal yang berkembang. .(3)Dari perspektif hukum keluarga Islam, praktik ini menimbulkan persoalan syar‘i, terutama karena waria secara biologis adalah laki-laki.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Jasa rias, waria, aurat, hukum keluarga Islam, adat, Desa Watang Pulu
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Azaliyatulhidayah Azaliyatulhidayah
Date Deposited: 15 Oct 2025 05:23
Last Modified: 15 Oct 2025 05:23
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/11118

Actions (login required)

View Item View Item