Basri, Basri (2023) KAWIN PAKSA DALAM PERSPEKTIF FIQHI MADZHAB SYAFI’I (STUDI TERHADAP PERCERAIAN AKIBAT KAWIN PAKSA DI KECAMATAN CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR). Other thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Teks] Text (Full Teks)
2020203874130006.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (8MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari perceraian karena kawin paksa yang ada di Kecamatan Campalagian. Sebab pernikahan bukanlah hanya pertemuan lahir batin pria dan wanita, akan tetapi dalam pernikahan dimaksudkan untuk mendapatkan kebahagiaan, ketenangan dan kekedamaian jiwa. Karena pada dasarnya semua manusia menginginkan pernikahan yang abadi. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah penelitian hokum normatif empiris, yang objek penelitiannya mencakup aspek normatif dan sekaligus. Normatif dalam Penelitian ini meliputi norma Hukum positif dan Norma Hukum Islam. Lebih jauh objek penelitian hokum normatif atau norma hokum islam bisa berupa norma hukum, dan bisa juga perilaku hukum, dan dalam kaitan dengan penelitian Hukum islam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu normatif atau Sosiologis, atau Empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Praktik kawin paksa di Kecamatan Campalagian masih sering terjadi, sejak tahun 2019 sampai tahun terdapat 14 kasus.2) Adapun dampak dari perkawinan paksa yang terjadi di Kecamatan Campalagian, yaitu berakhir dengan perceraian dan berdampak pada konflik keluarga dan juga perselingkuhan. 3) Mazhab Syafi’i membolehkan perkawinan paksa terhadap anak yang masih perawan atau gadis dengan syarat harus meminta izin terlebih dahulu. Wali harus memenuhi syarat jika ingin menikahkan anaknya sebagai berikut: yang pertama antara wali dan anak perempuannya sedang tidak ada permusuhan, yang kedua lakilaki pilihan wali harus yang sekufu’, yang ketiga antara anak perempuannya dan calon suaminya sedang tidak ada permusuhan, yang keempat maharnya tidak kurang dari mahar mitsil, yang keenam anak laki-laki pilihan harus memenuhi kewajiban terhadap istrinya dengan baik dan tidak menyengsarakan isterinya. Mazhab Syafi'i tidak membolehkan perkawinan paksa terhadap anak yang sudah janda

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kawin paksa, Imam Syafi'i, Perceraian
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012807 Talaq & Khulu' (Divorce)
Divisions: Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam
Depositing User: fatma fatmawati fatma
Date Deposited: 09 Oct 2025 06:09
Last Modified: 09 Oct 2025 06:09
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/10952

Actions (login required)

View Item View Item