Nurhidayah, Nurhidayah (2021) Perbandingan Ahli Waris Pengganti Antara Hukum Perdata dan Hukum Islam di Indonesia. Masters thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full text]
Preview
Text (Full text)
18.0221.021.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Tesis ini membahas perbandingan ahli waris pengganti antara hukum perdata dan hukum Islam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk sistem ahli waris pengganti dalam KHU Perdata dan ahli waris pengganti dalam Kompilasi Hukum Islam, serta perbandingan hukum dari ahli waris pengganti dalam KHU Perdata dan ahli waris pengganti dalam Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan library research atau penelitian berdasarkan kepustakaan. Adapun metode penelitian yang dipakai adalah kajian pustaka, yaitu telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang bertumpu pada penelaahan kritis terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, sumber data sekunder dan sumber data tersier. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) Kedudukan ahli waris pengganti dalam hukum perdata (BW) disebut dengan plaatsvervulling. Penggantian tempat dalam hukum waris disebut dengan penggantian ahli waris, yaitu meninggal dunianya seseorang dengan meninggalkan cucu yang orangtuanya telah meninggal terlebih dahulu. (2) Kedudukan ahli waris pengganti dalam perspektif hukum Islam, apabila dilihat ketentuan Pasal 185 KHI ayat 1, maka dapat dikatakan bahwa seorang cucu dapat bertindak sebagai ahli waris pengganti untuk menggantikan kedudukan orang tuanya yang telah meninggal dunia terlebih dahulu daripada pewaris. (3) Perbandingan hukum tentang ahli waris pengganti bahwa menurut hukum KHI: Bahwa anak yang menggantikan kedudukan orang tuanya adalah anak laki laki dan anak perempuan dari garis keturunan laki-laki yang ayahnya sudah meninggal terlebih dahulu dari pewaris. hak yang dipeoleh ahli waris pengganti itu belum tentu sama dengan hak orang yang digantikan, dan juga tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti, tetapi mungkin berkurang. Sedangkan menurut hukum KUH Perdata: bahwa anak yang menggantikan kedudukan bapaknya itu boleh dari garis keturunan laki-laki maupun dari garis keturunan perempuan, menurut hukum kewarisan KUH Perdata (BW) bagian yang akan diperoleh ahli waris yang menggantikan kedudukan orang tuanya persis sama dengan bagian yang seharusnya diperoleh orang tuanya seandainya orang tuanya masih hidup dari pewaris.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Ahli Waris Pengganti, Hukum Perdata, Hukum Islam
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
Divisions: Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 28 Dec 2021 03:38
Last Modified: 28 Dec 2021 03:38
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/2825

Actions (login required)

View Item View Item