Respon Pemerintah dan Pengusaha Lokal dalam Menangani Masalah “Zero-Dollar Tourist” Cina di Bali
Abstract
In 2017, Bali visited by 1.3 million Chinese tourist. This great number positively appreciated for the local socio-economic benefit. However, unfortunately it led to serious concern because of the ‘zero-dollar tourist’ issue, the tourist that contributed nothing on the island as all payment cash, fee, and commissions went back to China. This article identifies the raise of Chinese tourist in Bali, the response of tourism stakeholders, and Governmental policy innovations to win the zero-dollar tourist. The data sourced from newspaper, research reports, interviews, and online article journals as well as online video. The results indicated that the visit of Chinese tourists in Bali, specifically before the pandemic Covid-19, was affected by the inter-government cooperation policies, aviation supplies, and tourism advertising. The high quantity visitors of Chinese tourist were responded positively, but the practice of zero-dollar tourist was caused the negatively point of view. The Bali Government shut the illegal Chinese-related souvenir shops down and encouraged travel agent to take Chinese tourist to shopped in locally-owned outlets.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Abdullah, I. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bali Go Live. (2019). Balingkang Kintamani Festival. Tersedia secara online https://www.youtube.com/watch?v=DUN3dRQ_9l`U. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019.
Bali Post. (2018). Dijual Murah, Pariwisata Bali Tak Bermartabat. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/10/24/59450/Dijual-Murah,Pariwisata-Bali-Tak...html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2019.
Bali Post. (2018). Sales Mission Ke Tiongkok, Perusahaan “Whitelist” Diperkenalkan ke Agen Perjalanan. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/12/07/63096/Sales-Mission-Ke-Tiongkok,Perusahaan...html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019.
Bali Post. (2018) Sidak Toko Jaringan Tiongkok, Wagub Sedih Garuda Dijadikan Stempel Di Invoice. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/10/18/59033/Sidak-Toko-Jaringan-Tiongkok,Wagub...html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2019.
Bali Post. (2018). Soal Bali Dijual Murah, Wisatawan Tiongkok Merasa Tertipu. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/10/26/59645/Soal-Bali-Dijual-Murah,Wisatawan...html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2019.
Carayannis E.G. dan Campbell, D.F.J. (2009). Mode 3 and Quarduple Helix: Toward a 21st Century fractal innovation ecosystem. International Journal Technology Management, Vol. 46 No. 3, pp. 201-234.
Carayanis E.G. dan Campbell, D.F.J. (2011). Open Innovation Diplomacy and 1 21st Century Fractal Research Education and Innovation (FREIE) Ecosystem: Building on the Quadruple and Quintuple Helix Innovation Concepts and the “mode 3” knowledge production system. Journal of the Knowledge Economy, Vol. 2 No.3, pp. 327-372.
Chio, J. (2010). China's Campaign for Civilized Tourism: What to Do When Tourists Behave Badly. Tersedia secara online https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1556-3502.2010.51814.x. Diakses pada tanggal 23 Juli 2021.
Cowen, T. (2008). Why everything has changed: the recent revolution in cultural economics. Journal of Cultural Economics, Vol. 32 No.4, pp. 261-273.
Fallon, F. E. (2008). From China to Indonesia: A complex and new leisure tourism relationship. Dalam Cochrane, J. (Ed.) Asian Tourism: Growth and Change. Chapter 28 (pp.345-356). Oxford: Elsevier Publishing.
Garuda Indonesia. (2005). Make A Better Performance. Tersedia secara online https://www.garuda-indonesia.com/iwov-resources/pdf/annual-report/AR-GA-2005.pdf. Diakses pada tanggal 14 April 2019.
Garuda Indonesia. (2017). Bringing Indonesian Hospitality. Tersedia secara online https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Report/2017/GIAA/GIAA_Annual%20Report_2017.pdf. Diakses pada tanggal 14 April 2019.
Ginaya, G., M. Ruki., dan Astuti, N.M.W. (2019). Zero Dollar Tourist: Analisis Kritis Diskursus Segmen Pasar Wisatawan Tiongkok dalam Pariwisata Bali. Jurnal Kajian Bali, Vol. 9 No. 1, hal. 141-164.
Haviza, D. (2017). Upaya Pemerintah Indonesia dalam Meningkattkan Kunjungan Wisatawan Tiongkok ke Indonesia melalui Kampanye “Wonderful Indonesia‟ Tahun 2015, (skripsi) Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah.
Hermawanto, A. dan Anggraini, M. (2020). Globalisasi, Revolusi Digital dan Lokalitas: Dinamika Internasional dan Domestik di Era Borderless World. Yogyakarta: LPPM UPN Press.
Hitchcock, M. dan Putra, I.N.D. (2007). Tourism, Development, and Terrorism in Bali. London: Ashgate.
Hobart, M. (2019.) How Balinese Argue. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), Vol. 9 No. 1, pp. 1-34.
Jorgensen, M. T., Law. R., dan King, B. E. (2016). Understanding the Past, Anticipating the Future – A Critical Assessment of China Outbound Tourism Research. Journal of Travel & Tourism Marketing, Vol. 34 No.7, pp. 880-891.
Kaiyang, W., Raab, C., Chang, W., dan Krishen, A. (2016). Understanding Chinese tourists' food consumption in the United States. Journal of Business Research, Vol. 69. No.10, pp. 4706-4713.
Kalebos, F. E., Mamentu, M., dan Tulung, T. E. (2020). Kerjasama Indonesia-China. (Suatu Studi Tentang Kebijakan Penerbangan Langsung Manado-China). Jurnal Politico, Vol. 9 No.1, tebal artikel 10 halaman, tapi tanpa nomor halaman.
Kemenparekraf. (2000). Memorandum Saling Antara Antara Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Indonesia Dan Administrasi Pariwisata Nasional Republik Rakyat China Tahun 2000 Tentang Kerja Sama Pariwisata. Tersedia secara online https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1553502290_china.pdf. Diakses pada 20 Februari 2019.
Kemenparekraf. (2001). Pengaturan Antara Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Indonesia Dan Administrasi Pariwisata Nasional Republik Rakyat China Tahun 2001 Tentang Rencana Pelaksanaan Perjalanan Wisata Luar Negeri Warga Negara China Ke Indonesia. Tersedia secara online https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1553502274_china1.pdf. Diakses pada 20 Februari 2019.
Kemenparekraf. (2013). Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemenparekraf. Tersedia secara online https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_all/LAK%20Kemenparekraf%20Tahun%202013.pdf. Diakses pada tanggal 25 April 2019.
Kompas. (2008). Garuda Indonesia Akan Terbang Perdana Denpasar-Shanghai. Tersedia secara online https://nasional.kompas.com/read/2008/12/17/0019155/garuda.akan.terbang.perdana.denpasar-shanghai. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Kompas. (2016). Lion Air Buka Penerbangan Reguler ke Dua Kota di Cina. Tersedia secara online https://money.kompas.com/read/2016/02/10/190417726/Lion.Air.Buka.Penerbangan.Reguler.ke.Dua.Kota.di.China. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Kwek, A. dan Young L.S. (2010). Chinese Tourist and Confucianism. Asia Pacific Journal of Tourism Research, Vol. 15 No. 2, pp. 130-141.
Mamanua, R. R., Wirawan, I G.P., dan Dewi, M.H.U. (2017). Keputusan Pembelian Produk “Online Travel Agent” oleh Wisatawan Cina. Jurnal Master Pariwisata, Vol .4, No. 1, hal. 1-17.
Sidney Morning Herald. (2018). China`s tourism boom prompts fears that Bali is being sold cheap. Tersedia secara online https://www.smh.com.au/world/asia/china-s-tourism-boom-prompts-fears-that-bali-is-being-sold-cheap-20180813-p4zx5m.html. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Meij, L. S. (2009). Ruang Sosial Baru Perempuan Tionghoa: Sebuah Kajian Pascakolonial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Tirto, (2018). Travel Wisata Murah Bikin Rugi Turis dan Bali. Tersedia secara online https://tirto.id/travel-wisata-murah-bikin-rugi-turis-dan-bali-danQ. Diakses pada tanggal 26 April 2019.
Qu, H. dan Lam, S. (1997). A Travel demand model for Mainland Chinese Tourist to Hongkong. Tourism Management, Vol. 18 No. 8, pp. 593-597.
Sabon, V. L., Perdana, M. T. P., Koropit. P.C.S., dan Pierre, W. C. D. (2018). Strategi Peningkatan Kinerja Sektor Parawisata Indonesia Pada Asean Economic Community. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vo.8 No.2, pp. 163-176.
Siu, G., Louisa L.Y.S., dan Leung, D. (2013). Residents Perceptions Toward the Chinese Tourist Wave in Hongkong: An Exploratory Study. Asia Pacific Journal of Tourism Research, Vol. 18 No. 5, pp. 446-463.
Tempo. (2019). Festival Balingkang Kintamani Kental Dengan Budaya Tiongkok. Tersedia secara online https://travel.tempo.co/read/1173041/festival-balingkang-kintamani-kental-dengan-budaya-tiongkok. Diakses pada tanggal 27 Maret 2019.
The Goldman Sachs. (2015). The Chinese Tourist Boom.. Tersedia secara online https://www.goldmansachs.com/insights/pages/macroeconomic-insights-folder/chinese-tourist-boom/report.pdf. Diakses pada tanggal 17 Desember 2017.
Travel Guide China. (2009). China Inbound Tourism in 2009. Tersedia secara online https://www.travelchinaguide.com/tourism/2009statistics/inbound.htm. Diakses pada tanggal 28 April 2019.
Picard, M. (2006). Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Prasanti, D. (2016). Perubahan Media Komunikasi dalam Pola Komunikasi Keluarga di Era Digital. Commed: Jurnal Komunikasi dan Media, Vol. 1 No.1, pp. 69-81.
Putra, A.P. (2019). Respon Stakeholders Terhadap Wisatawan Cina dan Pengaruhnya Terhadap Diplomasi Indonesia, (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.
Renaldo, A. dan Pitanatri, P. D. S. (2018). Mendulang Peluang: Optimalisasi Pasar Cina melalui New Wave Marketing di Novotel Bali Benoa. Jurnal Bisnis Hospitaliti, Vol. 7 No.1, pp.15-31.
Winoto, A. D. (2019). Zero-dollar Tours in Bali: Understanding Chinese Bamboo Networks in Tourism (tesis), Oita: Ritsumeikan Asia Pacific University.
Widiatedja, I.G.N.P. (2014). Liberalisasi Jasa dan Masa Depan Pariwisata Kita. Denpasar: Udayana University Press.
Wiranatha, A.A.S. (2007). Karakteristik Pasar Utama Pariwisata Bali. Denpasar: Disparda Bali.
Zhongguo Wenming Wang. (2006). “Beijing Qinian Bao: Waguo ren zemme kan Zhongguo yoke (Beijing Youth Daily: How do foreginers view Chinese tourist?). Dalam Chio, J. (2010). China's Campaign for Civilized Tourism: What to Do When Tourists Behave Badly. Tersedia secara online https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1556-3502.2010.51814.x. Diakses pada tanggal 23 Juli 2021.
Bali Go Live. (2019). Balingkang Kintamani Festival. Tersedia secara online https://www.youtube.com/watch?v=DUN3dRQ_9l`U. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019.
Bali Post. (2018). Dijual Murah, Pariwisata Bali Tak Bermartabat. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/10/24/59450/Dijual-Murah,Pariwisata-Bali-Tak...html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2019.
Bali Post. (2018). Sales Mission Ke Tiongkok, Perusahaan “Whitelist” Diperkenalkan ke Agen Perjalanan. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/12/07/63096/Sales-Mission-Ke-Tiongkok,Perusahaan...html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019.
Bali Post. (2018) Sidak Toko Jaringan Tiongkok, Wagub Sedih Garuda Dijadikan Stempel Di Invoice. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/10/18/59033/Sidak-Toko-Jaringan-Tiongkok,Wagub...html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2019.
Bali Post. (2018). Soal Bali Dijual Murah, Wisatawan Tiongkok Merasa Tertipu. Tersedia secara online https://www.balipost.com/news/2018/10/26/59645/Soal-Bali-Dijual-Murah,Wisatawan...html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2019.
Carayannis E.G. dan Campbell, D.F.J. (2009). Mode 3 and Quarduple Helix: Toward a 21st Century fractal innovation ecosystem. International Journal Technology Management, Vol. 46 No. 3, pp. 201-234.
Carayanis E.G. dan Campbell, D.F.J. (2011). Open Innovation Diplomacy and 1 21st Century Fractal Research Education and Innovation (FREIE) Ecosystem: Building on the Quadruple and Quintuple Helix Innovation Concepts and the “mode 3” knowledge production system. Journal of the Knowledge Economy, Vol. 2 No.3, pp. 327-372.
Chio, J. (2010). China's Campaign for Civilized Tourism: What to Do When Tourists Behave Badly. Tersedia secara online https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1556-3502.2010.51814.x. Diakses pada tanggal 23 Juli 2021.
Cowen, T. (2008). Why everything has changed: the recent revolution in cultural economics. Journal of Cultural Economics, Vol. 32 No.4, pp. 261-273.
Fallon, F. E. (2008). From China to Indonesia: A complex and new leisure tourism relationship. Dalam Cochrane, J. (Ed.) Asian Tourism: Growth and Change. Chapter 28 (pp.345-356). Oxford: Elsevier Publishing.
Garuda Indonesia. (2005). Make A Better Performance. Tersedia secara online https://www.garuda-indonesia.com/iwov-resources/pdf/annual-report/AR-GA-2005.pdf. Diakses pada tanggal 14 April 2019.
Garuda Indonesia. (2017). Bringing Indonesian Hospitality. Tersedia secara online https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Report/2017/GIAA/GIAA_Annual%20Report_2017.pdf. Diakses pada tanggal 14 April 2019.
Ginaya, G., M. Ruki., dan Astuti, N.M.W. (2019). Zero Dollar Tourist: Analisis Kritis Diskursus Segmen Pasar Wisatawan Tiongkok dalam Pariwisata Bali. Jurnal Kajian Bali, Vol. 9 No. 1, hal. 141-164.
Haviza, D. (2017). Upaya Pemerintah Indonesia dalam Meningkattkan Kunjungan Wisatawan Tiongkok ke Indonesia melalui Kampanye “Wonderful Indonesia‟ Tahun 2015, (skripsi) Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah.
Hermawanto, A. dan Anggraini, M. (2020). Globalisasi, Revolusi Digital dan Lokalitas: Dinamika Internasional dan Domestik di Era Borderless World. Yogyakarta: LPPM UPN Press.
Hitchcock, M. dan Putra, I.N.D. (2007). Tourism, Development, and Terrorism in Bali. London: Ashgate.
Hobart, M. (2019.) How Balinese Argue. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), Vol. 9 No. 1, pp. 1-34.
Jorgensen, M. T., Law. R., dan King, B. E. (2016). Understanding the Past, Anticipating the Future – A Critical Assessment of China Outbound Tourism Research. Journal of Travel & Tourism Marketing, Vol. 34 No.7, pp. 880-891.
Kaiyang, W., Raab, C., Chang, W., dan Krishen, A. (2016). Understanding Chinese tourists' food consumption in the United States. Journal of Business Research, Vol. 69. No.10, pp. 4706-4713.
Kalebos, F. E., Mamentu, M., dan Tulung, T. E. (2020). Kerjasama Indonesia-China. (Suatu Studi Tentang Kebijakan Penerbangan Langsung Manado-China). Jurnal Politico, Vol. 9 No.1, tebal artikel 10 halaman, tapi tanpa nomor halaman.
Kemenparekraf. (2000). Memorandum Saling Antara Antara Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Indonesia Dan Administrasi Pariwisata Nasional Republik Rakyat China Tahun 2000 Tentang Kerja Sama Pariwisata. Tersedia secara online https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1553502290_china.pdf. Diakses pada 20 Februari 2019.
Kemenparekraf. (2001). Pengaturan Antara Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Indonesia Dan Administrasi Pariwisata Nasional Republik Rakyat China Tahun 2001 Tentang Rencana Pelaksanaan Perjalanan Wisata Luar Negeri Warga Negara China Ke Indonesia. Tersedia secara online https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1553502274_china1.pdf. Diakses pada 20 Februari 2019.
Kemenparekraf. (2013). Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemenparekraf. Tersedia secara online https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_all/LAK%20Kemenparekraf%20Tahun%202013.pdf. Diakses pada tanggal 25 April 2019.
Kompas. (2008). Garuda Indonesia Akan Terbang Perdana Denpasar-Shanghai. Tersedia secara online https://nasional.kompas.com/read/2008/12/17/0019155/garuda.akan.terbang.perdana.denpasar-shanghai. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Kompas. (2016). Lion Air Buka Penerbangan Reguler ke Dua Kota di Cina. Tersedia secara online https://money.kompas.com/read/2016/02/10/190417726/Lion.Air.Buka.Penerbangan.Reguler.ke.Dua.Kota.di.China. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Kwek, A. dan Young L.S. (2010). Chinese Tourist and Confucianism. Asia Pacific Journal of Tourism Research, Vol. 15 No. 2, pp. 130-141.
Mamanua, R. R., Wirawan, I G.P., dan Dewi, M.H.U. (2017). Keputusan Pembelian Produk “Online Travel Agent” oleh Wisatawan Cina. Jurnal Master Pariwisata, Vol .4, No. 1, hal. 1-17.
Sidney Morning Herald. (2018). China`s tourism boom prompts fears that Bali is being sold cheap. Tersedia secara online https://www.smh.com.au/world/asia/china-s-tourism-boom-prompts-fears-that-bali-is-being-sold-cheap-20180813-p4zx5m.html. Diakses pada tanggal 29 April 2019.
Meij, L. S. (2009). Ruang Sosial Baru Perempuan Tionghoa: Sebuah Kajian Pascakolonial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Tirto, (2018). Travel Wisata Murah Bikin Rugi Turis dan Bali. Tersedia secara online https://tirto.id/travel-wisata-murah-bikin-rugi-turis-dan-bali-danQ. Diakses pada tanggal 26 April 2019.
Qu, H. dan Lam, S. (1997). A Travel demand model for Mainland Chinese Tourist to Hongkong. Tourism Management, Vol. 18 No. 8, pp. 593-597.
Sabon, V. L., Perdana, M. T. P., Koropit. P.C.S., dan Pierre, W. C. D. (2018). Strategi Peningkatan Kinerja Sektor Parawisata Indonesia Pada Asean Economic Community. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vo.8 No.2, pp. 163-176.
Siu, G., Louisa L.Y.S., dan Leung, D. (2013). Residents Perceptions Toward the Chinese Tourist Wave in Hongkong: An Exploratory Study. Asia Pacific Journal of Tourism Research, Vol. 18 No. 5, pp. 446-463.
Tempo. (2019). Festival Balingkang Kintamani Kental Dengan Budaya Tiongkok. Tersedia secara online https://travel.tempo.co/read/1173041/festival-balingkang-kintamani-kental-dengan-budaya-tiongkok. Diakses pada tanggal 27 Maret 2019.
The Goldman Sachs. (2015). The Chinese Tourist Boom.. Tersedia secara online https://www.goldmansachs.com/insights/pages/macroeconomic-insights-folder/chinese-tourist-boom/report.pdf. Diakses pada tanggal 17 Desember 2017.
Travel Guide China. (2009). China Inbound Tourism in 2009. Tersedia secara online https://www.travelchinaguide.com/tourism/2009statistics/inbound.htm. Diakses pada tanggal 28 April 2019.
Picard, M. (2006). Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Prasanti, D. (2016). Perubahan Media Komunikasi dalam Pola Komunikasi Keluarga di Era Digital. Commed: Jurnal Komunikasi dan Media, Vol. 1 No.1, pp. 69-81.
Putra, A.P. (2019). Respon Stakeholders Terhadap Wisatawan Cina dan Pengaruhnya Terhadap Diplomasi Indonesia, (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.
Renaldo, A. dan Pitanatri, P. D. S. (2018). Mendulang Peluang: Optimalisasi Pasar Cina melalui New Wave Marketing di Novotel Bali Benoa. Jurnal Bisnis Hospitaliti, Vol. 7 No.1, pp.15-31.
Winoto, A. D. (2019). Zero-dollar Tours in Bali: Understanding Chinese Bamboo Networks in Tourism (tesis), Oita: Ritsumeikan Asia Pacific University.
Widiatedja, I.G.N.P. (2014). Liberalisasi Jasa dan Masa Depan Pariwisata Kita. Denpasar: Udayana University Press.
Wiranatha, A.A.S. (2007). Karakteristik Pasar Utama Pariwisata Bali. Denpasar: Disparda Bali.
Zhongguo Wenming Wang. (2006). “Beijing Qinian Bao: Waguo ren zemme kan Zhongguo yoke (Beijing Youth Daily: How do foreginers view Chinese tourist?). Dalam Chio, J. (2010). China's Campaign for Civilized Tourism: What to Do When Tourists Behave Badly. Tersedia secara online https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1556-3502.2010.51814.x. Diakses pada tanggal 23 Juli 2021.
Published
2021-10-18
How to Cite
PUTRA, Adhitia Pahlawan; BAHRI S, Andi.
Respon Pemerintah dan Pengusaha Lokal dalam Menangani Masalah “Zero-Dollar Tourist” Cina di Bali.
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), [S.l.], v. 11, n. 2, p. 317-336, oct. 2021.
ISSN 2580-0698.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/72941>. Date accessed: 03 nov. 2021.
doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2021.v11.i02.p04.
Issue
Section
Articles
