Mustakim, Mustakim (2019) Solidaritas Sosial Masyarakat DalamTradisi Kesenian Mappadendang di Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’ Kabupaten Pinrang (Perspektif budaya Islam). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full text]
Preview
Text (Full text)
14.1400.007.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (9MB) | Preview

Abstract

INDONESIA : Penelitian ini berjudul Soliadaritas Sosial Masyarakat Dalam Tradisi Kesenian Mappadendang di Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’ Kabupaten Pinrang (Perspektif Budaya Islam), mengemukakan tiga rumusan masalah yaitu, bagaimana sejarah tradisi kesenian mappadendang di Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’, bagaimana proses kegiatan dalam acara tradisi kesenian Mappadendang di Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’, dan Bagaimana solidaritas yang terjadi dalam tradisi kesenian Mappadendang di Katteong Kecamatan Mattiro Sompe’ Jenis penelitian bersifat kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan antropologi budaya, sosiologi, sejarah dan fenomenologi, dan memilih beberapa informan untuk melakukan wawancara dan observasi.Pengumpulan data dilakukan melalui field research melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejarah lahirnya dari tradisi mappadendang ini berawal dari dewi sangiang sari yang berubah menjadi tanaman padi dan awal mula dilakukannya tradisi ini di Katteong Kecamatan Mattiro Sompe adalah di perkenalkan oleh seorang yang bernama Pallipa Pute’e yang mempunyai nama asli ( Itola, wali pitue, Tau Salamae’, Matinrona Massikkuna) dan kemudian tradisi ini masih eksis sampai dengan sekarang. Bentuk solidaritas yang ditemukan ada dua yaitu yang pertama Kerjasama, dalam aktivitas tradisi mappadendang di Katteong bekerjasama dalampelaksanaan ritual baik persiapan ritual dan pelaksanaan ritual sedangkan yang ke dua Gotong Royong, bentuk solidaritas gotong royong dapat terlihat dari ativitas tolong menolong disaat mereka yang berbeda stratifikasi tapi menjalankan tradisi yang sama.Mappadendang ini juga memiliki makna yang cukup tinggi yakni memiliki nuansa ikhlas dengan diiringi niat yang tulus sehingga kegiatan ini memiliki nuansa keagamaan yang penuh dengan ibadah. Yang dimaksudkan dengan niat dalam konteks ini adalah adanya keinginan baik terhadap orang lain dan diri sendiri, besarnya rasa solidaritas yang tinggi terbagi dalam kehidupan manusia, kerjama dan gotong royong.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 26 Aug 2019 23:01
Last Modified: 26 Aug 2019 23:01
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/652

Actions (login required)

View Item View Item