Asmar, Asmar (2022) Analisis Fiqh Jinayah> Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak di Polres Parepare. Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
17.2500.023.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

Anak adalah generasi kedua atau keturunan pertama. Anak yang melakukan pelanggaran hukum terkhusus terkait narkotika atau melakukan tindakan kriminal sangat dipengaruhi beberapa faktor lain di luar diri anak. Untuk melakukan perlindungan terhadap anak dari pengaruh proses formal sistem peradilan pidana, maka timbul pemikiran manusia atau para ahli hukum dan kemanusiaan untuk membuat aturan formal tindakan mengeluarkan (remove) seorang anak yang melakukan pelanggaran hukum atau melakukan tindak pidana dari proses peradilan pidana dengan memberikan alternatif lain yang dianggap lebih baik untuk anak yaitu denga diversi. Sedangkan Islam memberi sanksi tegas berupa ta’zi>r bagi penyalahguna narkotika. Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena sedang terjadi yang diamati oleh peneliti. penelitian ini dilaksanakan di Polres Parepare. Polres Parepare dipilih sebagai lokasi penelitian karena menangani kasus anak pelaku tindak pidana narkoba. Dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan diversi terhadap arah pelaku tindak pidana narkotika untuk masa yang akan datang konsep diversi yang dimplementasikan di Indonesia hanyalah sebuah komponen dari perbaikan struktur Sistem Peradilan Pidana Anak sebagai alternatif dari peradilan pidana formal, dengan meletakkan upaya diversi dalam setiap tahap proses peradilan (Penyidikan, Penuntutan dan Pengadilan). Dalam analisis fiqh jinaya>h Ketentuan hukum Islam tentang sanksi pelaku tindak pidana narkotika anak di bawah umur, dalam hukum Islam anak yang belum baligh, bila melakukan tindakan yang melanggar hukum, maka wajib dikenakan sanksi had ataupun ta’zīr. Sebab ia belum termasuk (dewasa) dan belum mengetahui hak dan kewajiban dalam Islam. Para fuqaha telah sepakat bahwa seorang anak yang belum mencapai usia baligh tidak wajib. Dikenakan hukuman, bila anak tersebut melakukan perbuatan dosa

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Diversi, Narkotika, Fiqh Jina>yah, Anak
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180110 Criminal Law and Procedure (incl. Islamic Criminal Law, Jinayat)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Pidana Islam
Depositing User: Muhammad Alim Fasieh
Date Deposited: 27 Oct 2022 06:30
Last Modified: 27 Oct 2022 06:30
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/4250

Actions (login required)

View Item View Item