Karma, Adi (2021) Penyelesaian Sengketa Hadhanah Karena Istri Murtad Menurut Wahbah Al-Zuhaili dan Relevansinya dengan Hukum Islam di Indonesia. Masters thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Sampul dan Abstrak]
Preview
Text (Sampul dan Abstrak)
17.0221.002 Sampul dan Abstrak.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
17.0221.002 BAB 1.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB 2]
Preview
Text (BAB 2)
17.0221.002 BAB 2.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of BAB 3]
Preview
Text (BAB 3)
17.0221.002 BAB 3.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of BAB 4]
Preview
Text (BAB 4)
17.0221.002 BAB 4.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
17.0221.002 BAB 5.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka dan Lampiran]
Preview
Text (Daftar Pustaka dan Lampiran)
17.0221.002 Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Di dalam Islam, perkawinan antara seorang pria muslim dengan wanita non-muslim dilarang secara mutlak. Jika dalam suatu perkawinan terjadi perceraian yang disebabkan karena istri keluar dari keyakinan agamanya (murtad), maka terdapat sengketa kewenangan tentang bolehkah istri melaksanakan pemeliharaan berupa pengasuhan terhadap anaknya atau tidak.Mayoritas ulama mazhab membolehkan istri kafir melakukan hadhanah dengan alasan karena ibu mempunyai kasih sayang yang lebih kepada anaknya. Akan tetapi Wahbah Az-Zuhaili dalam kitabnya Fiqhul Islami wa adillatuhu, berpendapat bahwa hak hadhanah tidak ditetapkan bagi istri yang murtad. Berdasarkan pemaparan di atas, pokok masalah yang diangkat dalam tesis ini adalah bagaimana konsep hadhanah menurut Wahbah Az-Zuhaili, apa faktor yang mempengaruhi pemikirannya terhadap hak hadhanah karena istri murtad serta bagaimana relevansinya dengan hukum Islam di Indonesia.Sifat penelitian ini ialah deskriptif analitis. Sementara jenis dari penelitiannya ialah library research atau penelitian kepustakaan, sedangkan teknis analisis data yang digunakan ialah analisis deduktif dan induktif. Setelah pembahasan dilakukan, penyusun mempunyai kesimpulan bahwa kedudukan hak asuh anak karena istri murtad menurut Wahbah Al-Zuhaili ialah bahwa orang kafir tidak berhak mengurus hadhanah anak orang Islam karena orang kafir tidak punya kuasa atas orang muslim. Adapun landasan pemikiran Wahbah Al-Zuhaili tentang kedudukan hak asuh anak karena istri murtad ialah didasari oleh metode ijtihad sadd al-zari’ah, yaitu mencegah terjadinya bahaya terhadap agama anak yang diasuh oleh istri murtad. Adapun relevansi konsep hak asuk anak Wahbah Al-Zuhaili dengan Hukum Islam di Indonesia yaitu keduanya sama-sama menggunakan metode sadd al-zari’ah, yaitu, mencegah dari bahaya kemurtadan anak yang diasuh oleh istri yang murtad. Dengan ketentuan mensyaratkan bagi pemegang hadhanah harus bisa menjaga keselamatan jasmani dan rohani anak atau dalam hal ini disebut akidah atau agama anak.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Hadhanah, dan Hukum Islam di Indonesia
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 24 Jun 2021 03:00
Last Modified: 24 Jun 2021 03:00
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/2416

Actions (login required)

View Item View Item