Syaharuddin, Syaharuddin (2020) Tradisi Mappadendan di Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap (Analisis Filsafat Hukum Islam). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full text]
Preview
Text (Full text)
13.2100.006.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Latar belakang pada penelitian ini adalah Kabupaten Sidenreng Rappang mendapat julukan ”Bumi Nene Mallomo’’ Sidrap dijuluki industri pertanian memiliki areal persawahan yang luas. Kondisi inilah yang menyebabkan pola pembangunan lebih bertujuan pada pengembangan pertanian pangan. Maka dilihat dari keadaan geografis yang di juluki dengan kota beras. Masyarakat menciptakan ketradisian-ketradisian sehingga dilaksanakan secara turun temurun. Salah satu ketradisian yang dilakukan oleh masyarakat Sidrap yaitu tradisi mappadendang. Dalam suku Bugis tradisi ini sering dilakukan karena diyakini memiliki dampak positif bagi orang yang melaksanakannya. Yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan tradisi mappadendang pada suku Bugis di Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang, Bagaimana nilai-nilai masyarakat dalam tradisi mappadendang pada suku Bugisdi Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang serta Bagaimana nilai-nilai masyarakat dalam tradisi mappadendang pada suku Bugisdi Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (fleld research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini adalah Tradisi Mappadendan di Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap. Adapun sumber data dalam penelitian ini ialah sumber data primer dan skunder dengan tehnik okservasi, interview dan dokumentasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Masyarakat sekitar percaya bahwa pelaksanaan tradisi mappadendang akan meningkatkan hasil panen hal itu juga merupakan kegitan turun-temurun yang harus selalu di lakukan masyarakat sekitar setelah panen. Nilai-Nilai Masyarakat Dalam Tradisi Mappadendang adalah mappadendang yang lebih dikenal dengan sebutan pesta tani pada suku bugis merupakan suatu pesta syukur atas keberhasilannya dalam menanam padi kepada yang maha kuasa. Acara mappadendang sendiri juga memiliki nilai magis yang lain.disebut juga sebagaqi penyucian gabah yang dalam artian masih terikat dengan batangnya dan terhubung dengan tanah menjadi ase (beras) yang nantinya akan menyatu dengan manusianya. Pengaruh diartikan sebagai suatu hal atau keadaan berubah, perubahan adalah sebuah proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Terjadi pergeseran pola pikir, sikap serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermanfaat. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh tradisi mappadendang dalam kehidupan masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pelaksanaan, Nilai-nilai dan Pengaruh Tradisi Mappadendang
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 26 Oct 2020 17:16
Last Modified: 26 Oct 2020 17:16
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/1898

Actions (login required)

View Item View Item