Kartini, Kartini (2020) Orang tua Terhadap Nafkah Anak Pasca Pernikahan Perspektif Hukum Islam (Studi di desa Kaliang, Kab. Pinrang). Undergraduate thesis, IAIN Parepare.

[thumbnail of Full text]
Preview
Text (Full text)
15.2100.005.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini membahas tentang peran dan tanggung jawab orang tua terhadap nafkah anak pasca pernikahan, mengacuh pada Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Pasal 45 ayat 2 dengan membandingkan kehidupan dalam masyarakat dengan mengunakan perspektif hukum Islam dalam menganalisis mengenai kedua hal tersebut yang terjadinya secara timbal balik dalam Undang-udang dengan kenyataan yang ada dimasyarakat dan sebagai pisau bedah apakah dalam tinjauan hukum Islam mewajibkan, membolehkan atau tidak. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui gambaran, faktor-faktor penyebab, dan Pandangan hukum Islam mengenai peran dan tanggung orang tua terhadap nafkah anak pasca pernikahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah (field research) dengan mengunakan data kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologis normatif, yuridis formal dan sosiologis. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data Kualitatif dengan mengunakan metode dalam pengelolahan data yakni observasi dan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Nafkah anak pasca pernikahan, anak yang tinggal serumah dengan orang tuanya ataupun tidak, anak memiliki pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan sebagian besar ditanggung nafkahnya oleh orang tuanya dengan waktunya 5-7 bulan atau tergantung dari keberhasilan usaha yang dijalankan anak. Pemberian nafkah orang tua tersebut berupa sedekah, hadiah atau bantuan-bantuan yang serupah lainnya. Apakah itu hibah bagi anak yang belum mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya maupun zakat terhadap sesama bagi orang-orang yang lagi membutuhkan pertolongan. 2) faktor penyebab karena anak belum mempunyai pekerjaan, alasan anak masih tinggal serumah dengan orang tua, dan rasa kasihan dan rasa tanggung dan kewajiban orang tua terhadap anak yang masih tertanam dalam diri orang tua. 3) Pandangan hukum Islam mengenai nafkah anak pasca pernikahan membolehkan mewajibkan hal tersebut dalam hal maslahat umat dan tuntutan penjelasan yang ada di dalam Al-Qur’an, pendapat ulama, hadits yang membolehkan hal tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Peran, tanggung jawab, nafkah anak, hukum Islam
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 29 Sep 2020 00:16
Last Modified: 29 Sep 2020 00:16
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/1761

Actions (login required)

View Item View Item