Soumena, M. Yasin (2019) Membangun Tatanan Negara Berdasarkan Ideologi dan Konstitusi. Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI), Parepare, Indonesia. ISBN 978-602-5610-92-9

[thumbnail of Full text]
Preview
Text (Full text)
Membangun Tatanan Negara_2019.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kebaradaan Pancasila dalam dekade terakhir ini mulai ramai dibicarakan. Hal ini dikarenakan Pancasila yang lahir dari nilai-nilai luhur masyarakat bangsa Indonesia, mulai memudar dari sisi pengamalannya. Pancasila hanya sebatas konsep yang bisa dihafal dalam benak masing-masing individu, tetapi wujud pengamalannya jauh dari apa yang diinginkan dalam berbangsa dan bernegara. “Kemerosotan pengamalan nilai-nilai Pancasila adalah pusat permasalahan yang terjadi. Nilai-nilai Pancasila malah tidak mendasari kebijakan publik dalam mengolah kehidupan berbangsa dan bernegara. Masalah yang timbul merupakan akibat dari sekian banyak pelanggaran yang membuat eksistensi Pancasila menjadi buram. Letak kesalahannya, karena keegoisan dari penganut paham Pancasila sendiri. Nilai-nilai keutamaan Pancasila tidak lagi menjadi acuan para elite politik. Pancasila sekadar tercantum dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tanggga. Para elite malah terjebak dalam pragmatisme dan transaksionalisme”. Pemahaman demikian tentu dilatarbelakangi dengan berbagai macam alasan yang rasional, tetapi sebagai warga negara yang rasional pun perlu dikembalikan pada pengertian Pancasila dalam arti sesungguhnya, yakni sebagai dasar dan sumber hukum negara Indonesia. Pancasila tidak boleh ditafsirkan menurut keinginan individu atau kelompok-kelompok tertentu karena akan mengaburkan maknanya, yang pada akhirnya akan menimbulkan ketidak-pastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu upaya yang perlu dikaji dalam term Pancasila ini adalah memahami dari konteks identitas bangsa. Pancasila sebagai identitas memiliki keunikan bila dibandingkan dengan sejumlah identitas lainnya. Pancasila bukan sekadar identitas dalam wujud lambang yang bersifat fisik, namun ia lebih pada identitas bangsa dalam wujud psikis, yakni mencerminkan watak dan perilaku manusia Indonesia. Bahwa identitas sebagai penanda bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga meliputi nilai-nilai dan konsepsi. Pancasila adalah penanda bagi Indonesia yang bersifat nonfisik.

Item Type: Book
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180104 Civil Law and Procedure
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law
Depositing User: Subhan Saleh
Date Deposited: 20 Feb 2020 01:32
Last Modified: 20 Feb 2020 01:35
URI: https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/1117

Actions (login required)

View Item View Item